Depok (ANTARA) - Guru Besar di bidang Ilmu Ekonomi Makro pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof. Dr. Ir. Mahjus Ekananda, M.M., M.S.E., menyoroti peran penting dari ekspektasi rasional dalam kebijakan ekonomi.
“Saya memulai analisis dengan metode yang sangat mempengaruhi cara hidup saya saat ini, saya katakan ini sebagai ‘ekspektasi rasional’,” tutur Prof. Dr. Ir. Mahjus Ekananda di Depok, Senin.
Konsep ini, lanjutnya, adalah landasan bagi pelaku ekonomi dalam membentuk proyeksi masa depan secara logis dan rasional.
Lebih jauh, ia menjelaskan mengenai kritik Lucas dan pendekatan model ekonomi Model Keseimbangan Umum Stokastik Dinamis (DSGE) yang penting dalam konteks perekonomian makro modern.
"Model ini membantu mengukur dampak kebijakan fiskal dan moneter, serta memahami respons ekonomi terhadap guncangan eksternal,” ujar Prof. Mahjus mengenai model DSGE.
"Teori ekonomi makro pada tingkat intermediate diharuskan untuk memahami bahasa matematika, membaca grafik, mengerti angka dan data,” ujar Prof. Mahjus.
“Namun, tanpa adanya rasa seni dan pemahaman yang dalam pada kehidupan, ini akan menjadi tidak berarti,” katanya menambahkan.
Prof. Mahjus juga menggarisbawahi berbagai tantangan ekonomi global saat ini, mulai dari inflasi tinggi, krisis energi, hingga percepatan digitalisasi.
Prof. Mahjus telah dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI pada Kamis (10/10).
Dalam bidang akademik, Prof. Mahjus telah menghasilkan lebih dari 16 buku serta berbagai karya ilmiah yang dipublikasikan secara nasional dan internasional.
Sebagai akademisi yang terus berkontribusi, ia juga kerap memberikan pelatihan kepada berbagai instansi, termasuk Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Kementerian Keuangan.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Komputer di ITB, serta berbagai studi pascasarjana dalam bidang ekonomi dan manajemen di UI dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Dengan latar belakang akademik yang kuat, ia dikenal sebagai tokoh yang memiliki pandangan ekonomi yang kritis dan inovatif.
“Saya memulai analisis dengan metode yang sangat mempengaruhi cara hidup saya saat ini, saya katakan ini sebagai ‘ekspektasi rasional’,” tutur Prof. Dr. Ir. Mahjus Ekananda di Depok, Senin.
Konsep ini, lanjutnya, adalah landasan bagi pelaku ekonomi dalam membentuk proyeksi masa depan secara logis dan rasional.
Lebih jauh, ia menjelaskan mengenai kritik Lucas dan pendekatan model ekonomi Model Keseimbangan Umum Stokastik Dinamis (DSGE) yang penting dalam konteks perekonomian makro modern.
"Model ini membantu mengukur dampak kebijakan fiskal dan moneter, serta memahami respons ekonomi terhadap guncangan eksternal,” ujar Prof. Mahjus mengenai model DSGE.
"Teori ekonomi makro pada tingkat intermediate diharuskan untuk memahami bahasa matematika, membaca grafik, mengerti angka dan data,” ujar Prof. Mahjus.
“Namun, tanpa adanya rasa seni dan pemahaman yang dalam pada kehidupan, ini akan menjadi tidak berarti,” katanya menambahkan.
Prof. Mahjus juga menggarisbawahi berbagai tantangan ekonomi global saat ini, mulai dari inflasi tinggi, krisis energi, hingga percepatan digitalisasi.
Prof. Mahjus telah dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI pada Kamis (10/10).
Dalam bidang akademik, Prof. Mahjus telah menghasilkan lebih dari 16 buku serta berbagai karya ilmiah yang dipublikasikan secara nasional dan internasional.
Sebagai akademisi yang terus berkontribusi, ia juga kerap memberikan pelatihan kepada berbagai instansi, termasuk Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Kementerian Keuangan.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Komputer di ITB, serta berbagai studi pascasarjana dalam bidang ekonomi dan manajemen di UI dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Dengan latar belakang akademik yang kuat, ia dikenal sebagai tokoh yang memiliki pandangan ekonomi yang kritis dan inovatif.