Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama PT Pos Indonesia meluncurkan prangko seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia (Universal Postal Union/UPU) sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah dan dedikasi organisasi internasional tersebut dalam menjaga konektivitas global.
Peluncuran prangko tersebut ditandai dengan penandatanganan Sampul Hari Pertama (SHP) yang dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, serta Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.
"Prangko yang kita luncurkan yaitu seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia ini adalah bentuk penghargaan kita terhadap sejarah dan dedikasi UPU dalam menjaga konektivitas global, menjaga kualitas layanan pos dengan tarif yang terjangkau, serta membantu anggotanya dalam mengembangkan teknologi telekomunikasi dan informasi sesuai dengan perkembangan zaman," ujar Budi Arie di Jakarta, Senin.
Budi Arie mengatakan Indonesia telah menjadi bagian dari UPU sejak tahun 1877 dan terus berperan aktif dalam memperkuat kerja sama internasional di sektor pos.
Dia menuturkan, prangko tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran untuk pengiriman surat, namun juga menggambarkan nilai-nilai sejarah, seni, dan budaya suatu bangsa.
Melalui peluncuran prangko seri ini, dia berharap peran pos di Indonesia semakin kuat di tengah dunia yang semakin terhubung secara global.
Budi Arie turut mengapresiasi keterlibatan seluruh pihak dalam penyelenggaraan acara ini, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Pos Indonesia, Perum PERURI, serta berbagai mitra lainnya.
Dia berharap penerbitan prangko ini dapat menjadi momen untuk mendorong inovasi lebih lanjut di dunia pos, terutama dalam menghadapi tantangan era digitalisasi.
"Semoga penerbitan prangko seri 150 tahun Perhimpunan Pos Sedunia ini makin meningkatkan peran pos dan menumbuhkan bibit filatelis baru di Indonesia," pungkas Budi Arie.
Selain menerbitkan prangko seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia, Kementerian Kominfo menyelenggarakan mini pameran prangko, yang menampilkan koleksi-koleksi prangko istimewa yang telah diterbitkan hingga tahun ini
Pameran prangko pertama di Kementerian Kominfo tersebut menyertakan 20 frame prangko koleksi dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo dan PT Pos Indonesia.
Pameran ini digelar selama satu pekan ke depan di selasar lobi Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta.
Peluncuran prangko tersebut ditandai dengan penandatanganan Sampul Hari Pertama (SHP) yang dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, serta Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.
"Prangko yang kita luncurkan yaitu seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia ini adalah bentuk penghargaan kita terhadap sejarah dan dedikasi UPU dalam menjaga konektivitas global, menjaga kualitas layanan pos dengan tarif yang terjangkau, serta membantu anggotanya dalam mengembangkan teknologi telekomunikasi dan informasi sesuai dengan perkembangan zaman," ujar Budi Arie di Jakarta, Senin.
Budi Arie mengatakan Indonesia telah menjadi bagian dari UPU sejak tahun 1877 dan terus berperan aktif dalam memperkuat kerja sama internasional di sektor pos.
Dia menuturkan, prangko tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran untuk pengiriman surat, namun juga menggambarkan nilai-nilai sejarah, seni, dan budaya suatu bangsa.
Melalui peluncuran prangko seri ini, dia berharap peran pos di Indonesia semakin kuat di tengah dunia yang semakin terhubung secara global.
Budi Arie turut mengapresiasi keterlibatan seluruh pihak dalam penyelenggaraan acara ini, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Pos Indonesia, Perum PERURI, serta berbagai mitra lainnya.
Dia berharap penerbitan prangko ini dapat menjadi momen untuk mendorong inovasi lebih lanjut di dunia pos, terutama dalam menghadapi tantangan era digitalisasi.
"Semoga penerbitan prangko seri 150 tahun Perhimpunan Pos Sedunia ini makin meningkatkan peran pos dan menumbuhkan bibit filatelis baru di Indonesia," pungkas Budi Arie.
Selain menerbitkan prangko seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia, Kementerian Kominfo menyelenggarakan mini pameran prangko, yang menampilkan koleksi-koleksi prangko istimewa yang telah diterbitkan hingga tahun ini
Pameran prangko pertama di Kementerian Kominfo tersebut menyertakan 20 frame prangko koleksi dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo dan PT Pos Indonesia.
Pameran ini digelar selama satu pekan ke depan di selasar lobi Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta.