Kendari (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi Karantina Peduli dengan membagikan sebanyak 1,7 ton ikan gratis kepada masyarakat di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tenggara Azhar saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Karantina Indonesia ke-147, yang jatuh pada 18 Oktober 2024.
"Kegiatan Karantina Peduli menjadi rangkaian aksi sosial dalam rangka memeriahkan Hari Karantina ke-147 yang dilaksanakan seluruh UPT Karantina di Indonesia dan Karantina Sultra pada wilayah Bau-Bau membagikan 1,7 ton ikan," kata Azhar.
Dia menyebutkan bahwa kegiatan pembagian ikan gratis yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Sorawolio itu berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Baubau dan mitra karantina guna menekan prevalensi angka stunting di wilayah Bau-Bau, khususnya pada Kecamatan Sorawolio yang memiliki angka prevalensi stunting tertinggi.
"Ikan yang dibagikan berkualitas tinggi dan bergizi, biasanya diekspor ke luar negeri. Kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan mitra karantina. Semoga hal ini dapat membantu mencegah stunting wilayah Sultra," ujarnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Baubau Muh. Rasman Manafi mengungkapkan bahwa penanganan stunting saat ini masih menjadi prioritas utama dari pemerintah. Sebab, mengingat dampak serius yang ditimbulkan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Stunting adalah salah satu dari tiga masalah utama yang kita hadapi saat ini, selain inflasi dan kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.
Rasman menjelaskan bahwa pihaknya mengapresiasi yang dilakukan Karantina Sultra, dengan membagikan ikan berkualitas tinggi merupakan salah satu upaya konkret untuk meningkatkan asupan gizi, terutama bagi anak-anak yang berisiko terkena stunting.
“Penanganan stunting memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, ini adalah bentuk kolaborasi. Kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mengatasi stunting dan masalah nasional lainnya secara bertahap," sebut Rasman.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tenggara Azhar saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Karantina Indonesia ke-147, yang jatuh pada 18 Oktober 2024.
"Kegiatan Karantina Peduli menjadi rangkaian aksi sosial dalam rangka memeriahkan Hari Karantina ke-147 yang dilaksanakan seluruh UPT Karantina di Indonesia dan Karantina Sultra pada wilayah Bau-Bau membagikan 1,7 ton ikan," kata Azhar.
Dia menyebutkan bahwa kegiatan pembagian ikan gratis yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Sorawolio itu berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Baubau dan mitra karantina guna menekan prevalensi angka stunting di wilayah Bau-Bau, khususnya pada Kecamatan Sorawolio yang memiliki angka prevalensi stunting tertinggi.
"Ikan yang dibagikan berkualitas tinggi dan bergizi, biasanya diekspor ke luar negeri. Kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan mitra karantina. Semoga hal ini dapat membantu mencegah stunting wilayah Sultra," ujarnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Baubau Muh. Rasman Manafi mengungkapkan bahwa penanganan stunting saat ini masih menjadi prioritas utama dari pemerintah. Sebab, mengingat dampak serius yang ditimbulkan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Stunting adalah salah satu dari tiga masalah utama yang kita hadapi saat ini, selain inflasi dan kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.
Rasman menjelaskan bahwa pihaknya mengapresiasi yang dilakukan Karantina Sultra, dengan membagikan ikan berkualitas tinggi merupakan salah satu upaya konkret untuk meningkatkan asupan gizi, terutama bagi anak-anak yang berisiko terkena stunting.
“Penanganan stunting memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, ini adalah bentuk kolaborasi. Kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mengatasi stunting dan masalah nasional lainnya secara bertahap," sebut Rasman.