Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa studi pembangunan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) di Pulau Bali, sedang berlangsung.

"Itu kita pembiayaan sudah semua jalan, dan saya kira studinya lagi dilakukan," kata di sela memberi sambutan dalam peluncuran buku Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjudul "BKS dari Underdog Jadi Menteri", di Jakarta, Selasa malam.
 

Luhut menyampaikan bahwa pembiayaan proyek LRT Bali telah berjalan, dan studi sedang dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan.

"Karena kita semua basisnya harus studi," ujar Luhut.

Meski begitu, ia tidak menyebutkan secara rinci jumlah pembiayaan dari pada rencana proyek pembangunan LRT tersebut.

Menurut Luhut, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan desain LRT bawah tanah (underground) yang akan menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) di wilayah Bali.

Kawasan-kawasan yang akan dilalui LRT tersebut meliputi Kura-Kura Bali, Sanur, dan potensi perluasan ke daerah Canggu sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas serta mendukung pariwisata di Bali.
 

"Kami sekarang masih mengerjakan, menyelesaikan desain dari pada LRT underground dari airport Ngurah Rai, ke kawasan ekonomi khusus, yaitu Kura-Kura Bali, Sanur, dan juga mungkin nanti ke Canggu," ungkap Luhut.

Sebelumnya, Luhut mengatakan jika LRT di Bandara Ngurah Rai Bali tidak dibangun, maka akan terjadi penumpukan (stuck) penumpang mengingat pada 2026, bandara tersebut akan melayani sekitar 24 juta penumpang per tahun.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra mengatakan mereka sudah mulai melakukan rapat persiapan menjelang dimulainya pembangunan kereta bawah tanah Bali Subway.

“Ya kemarin sudah diadakan rapat persiapan untuk peletakan batu pertama pembangunan LRT, nanti setelah pasti tanggalnya akan dilaksanakan,” kata dia di Denpasar, Kamis (8/8).
 


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Faidin
Copyright © ANTARA 2024