Kendari (ANTARA) - Pemkab kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang digelar bagi kalangan pelajar.
Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara Yusmin mengatakan sosialisasi pencegahan stunting menyasar pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kabupaten itu.
"Kegiatan ini diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra dengan tujuan meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai bahaya stunting dan pentingnya mencegah pernikahan dini," ujarnya di Kolaka Utara, Sabtu.
Sebanyak 100 siswa dari berbagai sekolah hadir untuk mengikuti kegiatan ini.
Yusmin mengatakan pernikahan dini menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya pemerintah mengurangi angka stunting di Kolaka Utara, sebab anak-anak yang lahir dari pasangan yang menikah pada usia dini lebih rentan terkena stunting akibat kurangnya kesiapan fisik dan mental orang tua.
"Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup generasi mendatang. Oleh karena itu kita harus memastikan bahwa pelajar sebagai generasi muda yang akan menjadi orang tua di masa depan memahami bahaya pernikahan dini," kata Yusmin.
Yusmin juga menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap anak dan pernikahan dini di wilayah tersebut. Ia menggarisbawahi pernikahan dini berkontribusi pada kondisi stunting karena orang tua muda seringkali tidak siap secara fisik maupun finansial untuk merawat anak-anak mereka.
"Banyak anak-anak yang lahir dari pernikahan dini menjadi korban stunting karena orang tuanya belum siap secara fisik dan ekonomi untuk merawat mereka. Ini menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya angka stunting di Kolaka Utara," jelasnya.
Ia menambahkan upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelajar.
"Saya ingin para pelajar di sini menjadi agen perubahan. Kalian yang paling bisa memberi pengaruh besar kepada teman-teman, keluarga, dan lingkungan kalian. Jangan biarkan pernikahan dini merusak masa depan kalian dan generasi berikutnya," kata Yusmin.
Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara Yusmin mengatakan sosialisasi pencegahan stunting menyasar pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kabupaten itu.
"Kegiatan ini diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra dengan tujuan meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai bahaya stunting dan pentingnya mencegah pernikahan dini," ujarnya di Kolaka Utara, Sabtu.
Sebanyak 100 siswa dari berbagai sekolah hadir untuk mengikuti kegiatan ini.
Yusmin mengatakan pernikahan dini menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya pemerintah mengurangi angka stunting di Kolaka Utara, sebab anak-anak yang lahir dari pasangan yang menikah pada usia dini lebih rentan terkena stunting akibat kurangnya kesiapan fisik dan mental orang tua.
"Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup generasi mendatang. Oleh karena itu kita harus memastikan bahwa pelajar sebagai generasi muda yang akan menjadi orang tua di masa depan memahami bahaya pernikahan dini," kata Yusmin.
Yusmin juga menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap anak dan pernikahan dini di wilayah tersebut. Ia menggarisbawahi pernikahan dini berkontribusi pada kondisi stunting karena orang tua muda seringkali tidak siap secara fisik maupun finansial untuk merawat anak-anak mereka.
"Banyak anak-anak yang lahir dari pernikahan dini menjadi korban stunting karena orang tuanya belum siap secara fisik dan ekonomi untuk merawat mereka. Ini menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya angka stunting di Kolaka Utara," jelasnya.
Ia menambahkan upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelajar.
"Saya ingin para pelajar di sini menjadi agen perubahan. Kalian yang paling bisa memberi pengaruh besar kepada teman-teman, keluarga, dan lingkungan kalian. Jangan biarkan pernikahan dini merusak masa depan kalian dan generasi berikutnya," kata Yusmin.