Kendari (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari membagikan ratusan jaket pelampung kepada para nelayan yang ada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli (KBPP) KSOP Kelas II Kendari Capt Agung saat ditemui di Kendari, Selasa, mengatakan jaket pelampung yang dibagikan kepada 150 nelayan itu untuk menunjang keselamatan profesi para nelayan dalam melakukan aktivitas di laut.
"Alat ini untuk menunjang keselamatan profesi mereka sebagai nelayan yang tiap hari berlayar mencari ikan di laut," katanya.
Dia menyebutkan sebesar 80 persen roda perekonomian dunia berada di laut mulai dari keluar masuknya barang, sehingga kampanye keselamatan berlayar yang dilakukan tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami dan diterapkan selama berada di lautan, terutamanya kepada para nelayan.
"Roda perekonomian dunia 80 persen berada di lautan, karena itu keselamatan berlayar perlu diperhatikan dan harus ditaati serta diterapkan, sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan," ujarnya.
Capt Agung juga menjelaskan bahwa meski memiliki alat keselamatan, para nelayan itu diharapkan agar tetap selalu waspada keadaan cuaca atau memperbarui informasi dari BMKG ketika akan berlayar, agar mereka bisa terhindar dari ancaman-ancaman di lautan yang bisa membahayakan nyawa mereka.
"Walaupun alat keselamatan sudah tersedia di setiap kapal, namun harus juga memperhatikan cuaca sebelum berlayar dengan memperbaharui informasi dari BMKG," ucapnya.
Dia juga berharap dengan bantuan alat keselamatan berupa jaket pelampung itu dapat memberi manfaat bagi para nelayan, terutama untuk memberikan perlindungan diri ketika ada ancaman di lautan.
Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli (KBPP) KSOP Kelas II Kendari Capt Agung saat ditemui di Kendari, Selasa, mengatakan jaket pelampung yang dibagikan kepada 150 nelayan itu untuk menunjang keselamatan profesi para nelayan dalam melakukan aktivitas di laut.
"Alat ini untuk menunjang keselamatan profesi mereka sebagai nelayan yang tiap hari berlayar mencari ikan di laut," katanya.
Dia menyebutkan sebesar 80 persen roda perekonomian dunia berada di laut mulai dari keluar masuknya barang, sehingga kampanye keselamatan berlayar yang dilakukan tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami dan diterapkan selama berada di lautan, terutamanya kepada para nelayan.
"Roda perekonomian dunia 80 persen berada di lautan, karena itu keselamatan berlayar perlu diperhatikan dan harus ditaati serta diterapkan, sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan," ujarnya.
Capt Agung juga menjelaskan bahwa meski memiliki alat keselamatan, para nelayan itu diharapkan agar tetap selalu waspada keadaan cuaca atau memperbarui informasi dari BMKG ketika akan berlayar, agar mereka bisa terhindar dari ancaman-ancaman di lautan yang bisa membahayakan nyawa mereka.
"Walaupun alat keselamatan sudah tersedia di setiap kapal, namun harus juga memperhatikan cuaca sebelum berlayar dengan memperbaharui informasi dari BMKG," ucapnya.
Dia juga berharap dengan bantuan alat keselamatan berupa jaket pelampung itu dapat memberi manfaat bagi para nelayan, terutama untuk memberikan perlindungan diri ketika ada ancaman di lautan.