Kendari (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan pria yang dikabarkan hilang di hutan kawasan pertambangan IUP PT RSB, Desa Boedingi, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam keadaan selamat.

Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS di Kendari, Selasa, mengatakan pria bernama Ilham (31) itu ditemukan pada operasi SAR hari ketiga karena kondisi membahayakan manusia yang hilang di hutan Konut.

"Pada operasi hari ketiga itu, tim SAR gabungan melanjutkan pencarian pada pukul 07.00 Wita," kata dia.

Ia menyebutkan pencarian itu dengan membagi dua tim dan masing-masing tim menyisir dengan area pencarian seluas 500 meter ke arah sisi bagian barat dan selatan.

"Pada pukul 07.40 Wita, tim menemukan korban dalam keadaan selamat sekitar 1,37 kilometer arah laut dari lokasi terakhirnya," ujarnya.

Aminuddin menjelaskan setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak perusahaan PT RSB untuk diperiksa kesehatannya oleh tim medis perusahaan tersebut.

Ia mengatakan dengan ditemukan korban tersebut dalam keadaan selamat, operasi SAR kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang di hutan kawasan pertambangan Desa Boedingi, Kecamatan Lasolo Kepulauan, dinyatakan selesai dan ditutup.

"Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," katanya.

Korban itu hilang, berawal saat bersama dengan rekan-rekannya mengikuti kegiatan P5M, Selasa (27/8), sekitar pukul 18.15 Wita.

"Pada saat itu, hanya korban yang tidak menggunakan helm dan dilihat oleh rekannya naik ke lokasi tambang menggunakan alat berat jenis ekskavator," ucap Aminuddin.

Ia mengatakan setelah kegiatan P5M selesai, seluruh operator ekskavator dihubungi menggunakan radio panggil untuk menghidupkan alarm, akan tetapi saat itu korban tidak merespons hal tersebut.

"Setelah didatangi lokasi ekskavator itu, korban tidak ditemukan dan dilakukan pencarian, namun dengan hasil nihil," katanya.

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024