Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang menganggarkan sebesar Rp2 miliar untuk membangun kawasan Ruang Terbuka Hijau atau RTH di Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sultra Martin Efendi Patulak saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa pembangunan kawasan RTH baru di Pulau Tomia tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Pulau Wakatobi.
Dia menyampaikan bahwa dengan pembangunan kawasan baru RTH tersebut diharapkan akan menarik lebih banyak wisatawan, baik wisatawan domestik, maupun wisatawan mancanegara.
“Tempatnya di Tomia, RTH ini akan meliputi taman dengan fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung, seperti gazebo, ruang pertemuan, pedestrian dan juga penataan halamannya,” kata Martin Efendi.
Ia menyebutkan bahwa pembangunan RTH di Pulau Tomia tersebut saat ini masih dalam tahap proses lelang dengan total anggaran mencapai Rp2 miliar.
“Kami anggarkan untuk ruang terbuka hijau di Wakatobi ini sekitar Rp2 miliar dan masih dalam tahap lelang,” ujarnya.
Martin Efendi mengungkapkan bahwa pihaknya meyakini jika proyek tersebut akan berkontribusi positif bagi pertumbuhan perekonomian lokal melalui peningkatan kunjungan wisatawan, terlebih lagi Pulau Tomia terkenal sebagai surga bagi para penyelam dan pencinta alam bawah laut dengan keanekaragaman hayati dan pesona terumbu karangnya.
Ia berharap dengan adanya penambahan fasilitas umum seperti RTH, diharapkan pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Tomia akan semakin lengkap.
“Kami berharap dengan kawasan baru ini akan menambah pengalaman menarik dan lengkap untuk menikmati keindahan alam dan budaya di daerah itu,” jelasnya.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sultra Martin Efendi Patulak saat ditemui di Kendari, Senin, mengatakan bahwa pembangunan kawasan RTH baru di Pulau Tomia tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Pulau Wakatobi.
Dia menyampaikan bahwa dengan pembangunan kawasan baru RTH tersebut diharapkan akan menarik lebih banyak wisatawan, baik wisatawan domestik, maupun wisatawan mancanegara.
“Tempatnya di Tomia, RTH ini akan meliputi taman dengan fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung, seperti gazebo, ruang pertemuan, pedestrian dan juga penataan halamannya,” kata Martin Efendi.
Ia menyebutkan bahwa pembangunan RTH di Pulau Tomia tersebut saat ini masih dalam tahap proses lelang dengan total anggaran mencapai Rp2 miliar.
“Kami anggarkan untuk ruang terbuka hijau di Wakatobi ini sekitar Rp2 miliar dan masih dalam tahap lelang,” ujarnya.
Martin Efendi mengungkapkan bahwa pihaknya meyakini jika proyek tersebut akan berkontribusi positif bagi pertumbuhan perekonomian lokal melalui peningkatan kunjungan wisatawan, terlebih lagi Pulau Tomia terkenal sebagai surga bagi para penyelam dan pencinta alam bawah laut dengan keanekaragaman hayati dan pesona terumbu karangnya.
Ia berharap dengan adanya penambahan fasilitas umum seperti RTH, diharapkan pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Tomia akan semakin lengkap.
“Kami berharap dengan kawasan baru ini akan menambah pengalaman menarik dan lengkap untuk menikmati keindahan alam dan budaya di daerah itu,” jelasnya.