Kendari (ANTARA) - Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menjadi salah satu dari 100 daerah di Indonesia yang menjadi pilot project Indeks Penilaian Aset atau IPA

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala saat ditemui di Kendari Rabu, mengatakan bahwa aset paling berharga yang ada di Kota Kendari ini adalah mereka para pengelola aset itu sendiri, sehingga para pengelola aset harus merasa bangga karena memiliki peran yang strategis.

"Karena tanpa peran bapak/ibu dimanapun bapak/ibu bertugas aset kita tidak akan tertangani dengan bagus dan bapak/ibu adalah aset dengan tingkat kompetensinya tidak diragukan termasuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan," kata Ridwansyah Taridala saat mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup membuka sosialisasi dan bimbingan teknis peningkatan kapasitas aparatur pemerintah bidang keuangan dan aset daerah.

Dia menyebutkan bahwa pihaknya meminta kepada para pengelola aset untuk bekerja secara maksimal dan bertanggung jawab, utamanya dalam menelusuri keberadaan aset daerah.

"Saat ini mulai kelihatan sejumlah aset pemda yang beralih menjadi milik pribadi atau diklaim pihak tertentu," ujarnya.

Ridwansyah Taridala mengungkapkan bahwa terkait dengan Kota Kendari yang masuk dalam salah satu daerah menjadi pilot project IPA di Indonesia, para pengelola aset harus bisa bekerja lebih maksimal lagi.

"Tolong bidang aset membuatkan mekanismenya misalnya ada aset masa penggunaan efektifnya hanya dua tahun, setelah lebih dari itu mau diapakan, kemudian SOP (standar operasional prosedur)-nya itu seperti apa perlakuannya," ucap Ridwansyah Taridala.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Kendari Farida Agustina menjelaskan bahwa pengelolaan aset merupakan hal penting, apalah saat ini Kota Kendari menjadi 1 dari 100 daerah yang menjadi titik penilaian IPA.

"Aset ini bukan lagi hanya pekerjaan bidang aset tapi seluruh OPD khususnya pengguna barang, kuasa pengguna barang, pengelola barang, maupun pembantu pengelola barang. Ini adalah bagian dari pekerjaan kita semua," tambah Farida Agustina.
 

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024