Kendari, Sultra (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai sebesar 5,54 persen (yoy) pada triwulan II 2024 terhadap triwulan II 2023.
Plt Kepala BPS Sultra Surianti Toar di Kendari, Sultra, Senin, menjelaskan perekonomian Sulawesi Tenggara berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) triwulan II 2024 mencapai sebesar Rp46,22 triliun. Sedangkan, atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp27,77 triliun.
Selain itu, ekonomi Sultra pada triwulan II 2024 terhadap triwulan I 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 2,94 persen dari sisi produksi, lapangan usaha, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,95 persen.
"Kemudian dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 25,48 persen," katanya.
Surianti mengatakan bahwa dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,88 persen. Sedangkan, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 32,20 persen.
Ekonomi Sulawesi Tenggara pada semester I 2024 terhadap semester I 2023, kata dia, mengalami pertumbuhan sebesar 5,66 persen. Dari sisi produksi dan lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,82 persen.
"Kemudian, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,27 persen," ujarnya.
Ia menambahkan dari sisi produksi yaitu lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara yakni sebesar 24,15 persen.
"Sedangkan, dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi yaitu pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 47,97 persen," ucap Surianti.
Plt Kepala BPS Sultra Surianti Toar di Kendari, Sultra, Senin, menjelaskan perekonomian Sulawesi Tenggara berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) triwulan II 2024 mencapai sebesar Rp46,22 triliun. Sedangkan, atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp27,77 triliun.
Selain itu, ekonomi Sultra pada triwulan II 2024 terhadap triwulan I 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 2,94 persen dari sisi produksi, lapangan usaha, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,95 persen.
"Kemudian dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 25,48 persen," katanya.
Surianti mengatakan bahwa dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,88 persen. Sedangkan, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 32,20 persen.
Ekonomi Sulawesi Tenggara pada semester I 2024 terhadap semester I 2023, kata dia, mengalami pertumbuhan sebesar 5,66 persen. Dari sisi produksi dan lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,82 persen.
"Kemudian, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,27 persen," ujarnya.
Ia menambahkan dari sisi produksi yaitu lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara yakni sebesar 24,15 persen.
"Sedangkan, dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi yaitu pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 47,97 persen," ucap Surianti.