Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut sebanyak enam tim kategori umum yang mengikuti kompetisi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Jelajah Indonesia di wilayah Provinsi Sultra.


Kepala KPw BI Sultra Doni Septadijaya saat ditemui di Kendari Kamis, mengatakan bahwa kompetisi tersebut merupakan kegiatan Bank Indonesia dalam rangka mengampanyekan perluasan digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia.

"Tim-tim ini melakukan edukasi terkait dengan QRIS, CBP (cinta, bangga, paham) rupiah, dan perlindungan konsumen," kata Doni Septadijaya.

Dia menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan kompetisi tersebut, pihaknya memfokuskan untuk melaksanakan kegiatan kampanye QRIS itu di beberapa kabupaten/kota di Sultra, yakni Kabupaten Konawe, Kota Kendari, dan Kabupaten Wakatobi.

"Pelaksanaan pembukaan kampanye QRIS itu dilakukan di Pantai Toronipa Kabupaten Konawe, kemudian dilanjutkan dengan beberapa kegiatan edukasi di kawasan Eks MTQ dan Lapulu Kota Kendari, lalu di Kabupaten Wakatobi, sebagai salah satu destinasi super prioritas Indonesia," ujarnya.

Doni Septadijaya mengungkapkan bahwa program nasional yang dikemas dalam bentuk kompetisi ini diikuti enam tim yang diisi masing-masing tiga orang per timnya.

  Pelaksanaan Kampanye QRIS Jelajah Indonesia di Sultra. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra) Ia menyampaikan bahwa enam tim dari Bumi Anoa itu nantinya juga akan dikompetisikan secara nasional dengan tim-tim Jelajah QRIS dari daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

"Nanti pada tanggal 4 Agustus 2024 penyerahan pemenangnya. Mudah-mudahan Sulawesi Tenggara bisa dapat nominasi dan menang dikarenakan wilayahnya yang unik, kan kita ada Wakatobi dan dramatis, mereka (tim Jelajah QIRS) naik feri, bermalam dengan para penumpang, itu bagus sekali," jelas Doni Septadijaya.

Ia berharap dengan kegiatan kampanye QRIS yang dilakukan oleh tim-tim tersebut bisa menguatkan ekosistem pembayaran di berbagai daerah di Provinsi Sultra.

Doni Septadijaya mengaku tidak menyangka para tim tersebut bisa melakukan penetrasi edukasi kepada masyarakat secara langsung, yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

"Kemudian bagaimana kami mampu mensinergikan implementasi kebijakan ini tidak hanya di kalangan perbankan, tapi juga masyarakat secara luas karena ini kan benar-benar yang mereka lakukan dalam keseharian masyarakat," sebutnya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya juga berharap dengan kegiatan tersebut bisa memberikan peningkatan dari segi literasi keuangan masyarakat di Bumi Anoa.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024