Kendari (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memacu petani guna meningkatkan produksi dengan menerapkan teknologi smart farming salah satunya dengan program Sarung Si Dingtan.

Kepala Distanak Sultra La ode Muhammad Rusdin Jaya, di Kendari, Senin, mengatakan program Sarung Si Dingtan adalah inovasi yang dibuat oleh Distanak Sultra guna meningkatkan produksi petani melalui pelatihan terhadap penggunaan teknologi.

“Salah satunya yang dilakukan adalah penerapan penyiraman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) sehingga mampu mengefisienkan tenaga sekaligus mengurangi pemborosan air,” kata Rusdin Jaya.

Menurut Rusdin, program ini sudah ada sejak tahun 2023 lalu yang diterapkan di salah satu kelompok tani di Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka dimana masih menerapkan sistem pertanian konservatif dengan sistem penyiramannya secara manual dengan rata-rata panen 4-5 ton per hektare.

“Tetapi setelah diterapkan program ini hasil produksi mereka meningkat hingga melebihi 5 ton,” katanya.

Ia melanjutkan, manfaatnya yang pertama yakni petani bisa menggunakan teknologi sederhana untuk proses penyiraman tanaman yang mampu menghemat tenaga untuk melakukan penyiraman secara manual.

“Kedua mengajarkan petani agar hemat menggunakan air karena bila kita lihat di persawahan terbuang percuma maka kita ajak mereka menghilangkan kebiasaan tersebut dengan inovasi,” katanya

Rusdin berharap dengan di bekalinya para petani melalui program Sarung Si Dingtan ini bisa meningkatkan produksi yang dan tidak statis lagi.

“Selain itu, karena ini sebagai percontohan kita juga berharap desa tetangga atau kabupaten lain dapat mengikuti mengingat cuaca sekarang yang tidak menentu maka program tersebut sangatlah disarankan sebagai upaya menghemat air dengan menggunakan teknologi,” tambahnya

Pewarta : Azis Senong/Andry Denisah
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024