Kendari (ANTARA) - Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, 27 November 2024 di Bumi Anoa.
"Kami mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk berpartisipasi penuh dalam mengawasi Pilkada serentak ini yaitu mulai dari pemungutan suara hingga penetapan hasil pemilihan," kata Ketua Bawaslu Sulta, Iwan Rompo Banne, di Kendari, Selasa.
Bawaslu Sultra kini lounching Kik Off atau peluncuran pengawasan pemilihan serentak 2024 yang diselenggarakan secara terbuka di pelataran Eks MTQ Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Iwan menuturkan, pada pemilu tahun 2024, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki daftar pemilih tetap (DPT) sebesar 1.867.931 pemilih, yang setelah KPU menerima Daftar Pemilih Potensial Pemilu dan Pemilihan (DP4) dan disingkronisasikan dengan DPT pemilu terakhir diperoleh angka 1.883.620 pemilih.
"Data itu merupakan hasil pengawasan Bawaslu kabupaten atau kota yang melaporkan bahwa dari DP4 1.883.620 pemilih dan telah dicoklit sebannyak 967.251," katanya.
Data tersebut merupakan yang diperoleh dengan menggunakan beberapa metode pengawasan yakni pendampingan secara langsung kepada pantarlih dalam kunjungan ke rumah-rumah pemilih.
Kemudian, melakukan uji petik terhadap beberapa kawasan atau lokasi yang memiliki wilayah permasalahan terkait dengan daftar pemilih, dengan menjejaki Kembali alamat pemilih dengan mengenali dan mengidentifikasi rumah-rumah yang telah ditempelkan stiker coklit maupun yang belum ditempelkan
Telah diberitakan sebelumnya, menurut Iwan Rompo, salah satu program utama dari pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Sultra adalah pengawasan partisipatif sehingga keterlibatan masyarakat dinilai sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut.
"Pengawasan partisipatif yang dimaksud yaitu agar masyarakat lebih peduli lagi dan terlibat aktif pada pemilu mendatang," katanya.
Dengan melibatkan masyarakat kita bisa menjelaskan apa saja tugas dan tanggung jawab Bawaslu sehingga partisipasi masyarakat menjadi bertambah.
“Diantaranya adalah dengan memperlihatkan tugas-tugas pengawas Pemilu mulai dari tingkat bawah hingga tingkat paling atas dan bagaimana melakukan pelaporan terhadap temuan yang terindikasi pelanggaran dalam tahapan Pilkada serentak yang sementara berjalan,” katanya.
"Kami mengajak seluruh masyarakat Sultra untuk berpartisipasi penuh dalam mengawasi Pilkada serentak ini yaitu mulai dari pemungutan suara hingga penetapan hasil pemilihan," kata Ketua Bawaslu Sulta, Iwan Rompo Banne, di Kendari, Selasa.
Bawaslu Sultra kini lounching Kik Off atau peluncuran pengawasan pemilihan serentak 2024 yang diselenggarakan secara terbuka di pelataran Eks MTQ Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Iwan menuturkan, pada pemilu tahun 2024, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki daftar pemilih tetap (DPT) sebesar 1.867.931 pemilih, yang setelah KPU menerima Daftar Pemilih Potensial Pemilu dan Pemilihan (DP4) dan disingkronisasikan dengan DPT pemilu terakhir diperoleh angka 1.883.620 pemilih.
"Data itu merupakan hasil pengawasan Bawaslu kabupaten atau kota yang melaporkan bahwa dari DP4 1.883.620 pemilih dan telah dicoklit sebannyak 967.251," katanya.
Data tersebut merupakan yang diperoleh dengan menggunakan beberapa metode pengawasan yakni pendampingan secara langsung kepada pantarlih dalam kunjungan ke rumah-rumah pemilih.
Kemudian, melakukan uji petik terhadap beberapa kawasan atau lokasi yang memiliki wilayah permasalahan terkait dengan daftar pemilih, dengan menjejaki Kembali alamat pemilih dengan mengenali dan mengidentifikasi rumah-rumah yang telah ditempelkan stiker coklit maupun yang belum ditempelkan
Telah diberitakan sebelumnya, menurut Iwan Rompo, salah satu program utama dari pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Sultra adalah pengawasan partisipatif sehingga keterlibatan masyarakat dinilai sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut.
"Pengawasan partisipatif yang dimaksud yaitu agar masyarakat lebih peduli lagi dan terlibat aktif pada pemilu mendatang," katanya.
Dengan melibatkan masyarakat kita bisa menjelaskan apa saja tugas dan tanggung jawab Bawaslu sehingga partisipasi masyarakat menjadi bertambah.
“Diantaranya adalah dengan memperlihatkan tugas-tugas pengawas Pemilu mulai dari tingkat bawah hingga tingkat paling atas dan bagaimana melakukan pelaporan terhadap temuan yang terindikasi pelanggaran dalam tahapan Pilkada serentak yang sementara berjalan,” katanya.