Kendari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tingkatkan dialog  dengan mahasiswa guna tingkatkan pemilih  pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024.

Ketua KPU Kota Kendari, Jumwal Shaleh, di Kendari, Minggu, mengatakan bahwa suksesnya Pilkada serentak 2024, pihaknya senantiasa membangun kolaborasi bersama stakeholder yang ada diantaranya dialog politik dengan mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Halu Oleo Kendari. 

“Kampus sebagai kumpulan orang-orang cerdas, berilmu, dan orang-orang cendekiawan akan sangat menentukan proses demokrasi ke arah yang lebih baik, entah secara nasional maupun lokal," katanya

Menurut dia, peran pemuda di lingkungan kampus sangatlah penting untuk saling bertukar pikiran, berdiskusi, berbagi pengalaman dalam hal menentukan demokrasi kita ke depan.

"Inilah bagian dari komitmen bersama untuk mewujudkan Pilkada yang damai dan berkualitas," Kata Jumwal.

Semoga kebersamaan ini tetap terawat dengan baik untuk kemajuan demokrasi melalui Pemilu dan pemilihan yang Luber dan Jurdil.

Sementara Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHO Kendari, Prof Eka Suaib, mengatakan bahwa kegiatan dialog seperti ini adalah cara kita dalam rangka merawat demokrasi, mengingat dialog politik yang berorientasi pada peningkatan partisipasi pemilih adalah upaya kita semua, khususnya pemuda dan mahasiswa dengan harapan menyukseskan Pilkada 27 November 2024 mendatang.

Ditempat yang sama Kaprodi Ilmu Politik FISIP UHO, Dr. Najib Husain, menjelaskan bahwa pentingnya partisipasi pemilih yang dapat dipahami pemuda dan mahasiswa secara sederhana terdapat empat indikator yakni partisipasi politik dalam bentuk kegiatan bersama secara fisik tatap muka, melibatkan diri sebagai penyelenggara Badan Ad hoc, kemudian partisipasi pengambilan keputusan, dan partisipasi dalam bentuk dukungan terhadap pasangan calon (Paslon).

Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan implementasi kesepakatan MoU antara KPU Kota Kendari dengan Universitas Halu Oleo, salah satunya adalah melakukan kegiatan Dialog Politik yang merupakan bentuk sosialisasi oleh KPU dengan melibatkan civitas Kampus.

“Kegiatan ini tentu di harapkan membawa pengaruh positif, khususnya pemilih pemuda untuk bisa lebih paham, misalnya bagaimana tahapan-tahapan pemilu, apa saja yang harus di hindari selama Pemilu, seperti menghindari politik uang, kampanye hitam, politik identitas dan beberapa jenis lainnya. Sehingga hal-hal semacam itu perlu disosialisasikan dan dapat terwujudnya pemilih rasional”, tutur Najib yang dikenal juga sebagai Pengamat Politik Sultra.

Pewarta : Azis Senong/Andika
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024