Kendari (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1413 Buton mengamankan meriam yang berada di depan Masjid Kadolomoko, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara  untuk dirawat di markas komando (Mako).

Komandan Kodim 1413 Buton Letkol Inf Ketut Janji di Buton, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya mengambil meriam tersebut hanya bertujuan untuk mengamankannya dan tidak akan dibawa ke mana-mana, seperti yang diisukan bahwa meriam tersebut akan dibawa ke Kota Kendari.

“Kami tidak bawa kemana-mana (luar Buton), kami cuma amankan di Kodim. Jadi informasi yang beredar itu, salah. Kita amankan di Kodim, tidak ada pembangunan apa-apa seperti informasi yang beredar,” kata Ketut Janji.

Dia menyebutkan bahwa jika meriam tersebut suatu waktu akan dibutuhkan, maka pihaknya akan langsung mengembalikannya. Pengambilan meriam tersebut dilakukan karena menaruh perhatian atas benda tersebut yang tidak berada di tempat selayaknya.

“Tujuannya supaya yang terbengkalai dirawat di Makodim. Kami sudah sampaikan juga ke Pemda dan Kesultanan Buton, kalau masyarakat tidak menerima hal itu, kami kembalikan lagi ke tempatnya,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Kodim 1413 Buton nantinya akan menginventarisasi seluruh meriam terbengkalai dan akan dikembalikan saat Pemda maupun Lembaga Adat Kesultanan Buton membutuhkan.

“Kalau memang ketua adat kesultanan mengizinkan kami untuk mengamankan meriam yang tergeletak di sembarang tempat, maka kami amankan. Kalau tidak diperbolehkan, maka kami kembalikan,” jelasnya.

Diketahui, pengambilan meriam tersebut sebelumnya mendapat sorotan dari warga setempat, yang menyebut bahwa meriam itu merupakan aset peninggalan budaya masyarakat Buton.

Tindakan yang dilakukan oleh Kodim 1413 Buton pada 9 Juli 2024 itu banyak menuai protes dari masyarakat, dikarenakan benda tersebut merupakan peninggalan sejarah kesultanan Buton.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kodim Buton amankan meriam untuk dirawat di Mako

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024