Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sebanyak tujuh kabupaten/kota yang tersebar di Sultra terdampak bencana alam banjir akibat curah hujan tinggi sejak tanggal 2 hingga 4 Juli 2024.
"Data dari tujuh kabupaten/kota yang kami terima di setiap BPBD tersebut di antaranya Kabupaten Konawe, Konawe Utara-Konut-, Konawe Kepulauan -Konkep- Konawe Selatan -Konsel-, Bombana, Buton Utara, dan Kota Kendari," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Sultra Dedet Ilnary Yusta di Kendari, Senin.
Ia menjelaskan, banjir yang melanda di tujuh kabupaten/kota tersebut disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga debit air naik dan menyebabkan ribuan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di daerah tersebut.
"Data kejadian bencana banjir dan abrasi sungai yang kami terima dari BPBD Konawe, sebanyak 17 desa dan kelurahan yang terdampak banjir itu terdapat di delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Anggalomoare, Tongauna Utara, Lambuya, Anggaberi, Uepai, Abuki, Padangguni, dan Puriala. Sebanyak 310 KK atau 1.004 jiwa yang terdampak," katanya
Kemudian, BPBD Konut terdapat dua kecamatan yang terdampak yakni kecamatan Andowia dan Lemboh yaitu berada di desa Labungga, Laronanga, Puuwonua, serta kelurahan Lembo. Sedangkan untuk jumlah kepala keluarga yang terdampak masih dalam proses asesmen di daerah itu.
Sementara itu, data BPBD Konsel terdapat tiga kecamatan yang juga terdampak banjir yakni kecamatan Kolono, Laeya, dan Wolasi yaitu berada di desa Awunio sebanyak 150 KK yang terdampak, dan desa Sawah, Lamotau, Ambesea, Leleka masih proses asesmen.
Kemudian data BPBD Buton Utara terdapat dua kecamatan yang terdampak banjir yaitu kecamatan Kambowa dan kulisusu Barat.
"Di kecamatan Kambowa ada empat desa dan kelurahan yang terdampak banjir di antaranya Desa Pongkowulu sebanyak 106 KK atau 444 jiwa, Baluara sebanyak 44 KK atau 161 jiwa, Morindino sebanyak 52 KK atau 201 jiwa, dan Kelurahan Kambowa sebanyak 53 KK atau 179 jiwa," katanya.
Kemudian, di kecamatan Kulisusu Barat terdapat juga desa yang terdampak banjir yaitu ada tiga desa, Desa Lapandewa sebanyak 113 KK atau 406 Jiwa, Kotawo sebanyak 49 KK atau 217 jiwa, dan kelurahan Lambale sebanyak 15 KK atau 59 jiwa.
"Selain itu, untuk kabupaten Bombana, Konkep, dan kota Kendari, saat ini kami masih menunggu data informasi dari BPBD di tiga wilayah tersebut, sebab, pihak BPBD di wilayah itu masih melakukan asesmen," ujarnya.
Saat ini, BPBD Sultra tetap melakukan mitigasi, kordinasi, konsultasi, sosialisasi, dan edukasi, dan memberikan imbauan-himbauan peringatan dini kepada masyarakat.
Kemudian masyarakat juga diimbau agar tetap tenang supaya proses penanggulangan bencana bisa berjalan dengan baik.
"Semoga bencana ini dapat dilalui dengan baik dengan sumber daya yang tidak terlalu banyak tatapi dengan sinergitas antara semua lembaga dan instansi mudah-mudahan bisa tertangani dengan efektif dan efisien," katanya.
"Data dari tujuh kabupaten/kota yang kami terima di setiap BPBD tersebut di antaranya Kabupaten Konawe, Konawe Utara-Konut-, Konawe Kepulauan -Konkep- Konawe Selatan -Konsel-, Bombana, Buton Utara, dan Kota Kendari," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Sultra Dedet Ilnary Yusta di Kendari, Senin.
Ia menjelaskan, banjir yang melanda di tujuh kabupaten/kota tersebut disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga debit air naik dan menyebabkan ribuan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di daerah tersebut.
"Data kejadian bencana banjir dan abrasi sungai yang kami terima dari BPBD Konawe, sebanyak 17 desa dan kelurahan yang terdampak banjir itu terdapat di delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Anggalomoare, Tongauna Utara, Lambuya, Anggaberi, Uepai, Abuki, Padangguni, dan Puriala. Sebanyak 310 KK atau 1.004 jiwa yang terdampak," katanya
Kemudian, BPBD Konut terdapat dua kecamatan yang terdampak yakni kecamatan Andowia dan Lemboh yaitu berada di desa Labungga, Laronanga, Puuwonua, serta kelurahan Lembo. Sedangkan untuk jumlah kepala keluarga yang terdampak masih dalam proses asesmen di daerah itu.
Sementara itu, data BPBD Konsel terdapat tiga kecamatan yang juga terdampak banjir yakni kecamatan Kolono, Laeya, dan Wolasi yaitu berada di desa Awunio sebanyak 150 KK yang terdampak, dan desa Sawah, Lamotau, Ambesea, Leleka masih proses asesmen.
Kemudian data BPBD Buton Utara terdapat dua kecamatan yang terdampak banjir yaitu kecamatan Kambowa dan kulisusu Barat.
"Di kecamatan Kambowa ada empat desa dan kelurahan yang terdampak banjir di antaranya Desa Pongkowulu sebanyak 106 KK atau 444 jiwa, Baluara sebanyak 44 KK atau 161 jiwa, Morindino sebanyak 52 KK atau 201 jiwa, dan Kelurahan Kambowa sebanyak 53 KK atau 179 jiwa," katanya.
Kemudian, di kecamatan Kulisusu Barat terdapat juga desa yang terdampak banjir yaitu ada tiga desa, Desa Lapandewa sebanyak 113 KK atau 406 Jiwa, Kotawo sebanyak 49 KK atau 217 jiwa, dan kelurahan Lambale sebanyak 15 KK atau 59 jiwa.
"Selain itu, untuk kabupaten Bombana, Konkep, dan kota Kendari, saat ini kami masih menunggu data informasi dari BPBD di tiga wilayah tersebut, sebab, pihak BPBD di wilayah itu masih melakukan asesmen," ujarnya.
Saat ini, BPBD Sultra tetap melakukan mitigasi, kordinasi, konsultasi, sosialisasi, dan edukasi, dan memberikan imbauan-himbauan peringatan dini kepada masyarakat.
Kemudian masyarakat juga diimbau agar tetap tenang supaya proses penanggulangan bencana bisa berjalan dengan baik.
"Semoga bencana ini dapat dilalui dengan baik dengan sumber daya yang tidak terlalu banyak tatapi dengan sinergitas antara semua lembaga dan instansi mudah-mudahan bisa tertangani dengan efektif dan efisien," katanya.