Kendari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara menyatakan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) sudah mencapai 95 persen.
Ketua KPU Mubar Tajudin, Kamis, mengatakan sejauh ini sebanyak tiga kecamatan kegiatan coklitnya sudah mencapai 100 persen. Sedangkan delapan kecamatan lainnya persentasenya 87,62 - 99,07 persen.
"Tiga kecamatan yang sudah menuntaskan coklit tersebut adalah Kecamatan Wadaga, Napano Kusambi dan Kecamatan Kusambi," terangnya.
Tajudin menjelaskan coklit data pemilih tersebut basis datanya dari kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP).
Kata dia, dalam proses coklit itu pantarlih akan menyesuaikan data pemilih dengan administrasi kependudukan yang dimiliki masyarakat.
"Yang menjadi perhatian itu adalah kebenaran dan kecocokan serta ketelitian atas data pemilih dimaksud pada pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat, pemilih yang meninggal dunia dan pemilih yang sudah memenuhi syarat," jelasnya.
Ia berharap agar pantarlih dalam menjalankan tugasnya dengan teliti, sehingga data pemilih yang dihasilkan valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pihaknya juga mengharapkan masyarakat agar dalam proses coklit ini dapat pro aktif dan kooperatif.
"Termasuk dukungan dari RT dan RW untuk memudahkan pantarlih menemui warga ketika coklit," pintanya.
Tajudin optimistis kegiatan coklit data pemilih di Mubar akan selesai tepat waktu. Pasalnya, memasuki hari kesepuluh kinerja 223 pantarlih telah memperlihatkan hasil yang baik.
"Kita upayakan sebelum 24 Juli 2024 sudah selesai semua. Kendala yang dialami pantarlih sekarang ini adalah gangguan jaringan internet saat upload hasil coklit di aplikasi Sidalih, banyak yang terdaftar dalam daftar pemilih, orangnya tidak dikenal, tidak ada rumahnya di Mubar, tidak ada nomor kontak yang bisa dihubungi. Kemudian kondisi cuaca yang beberapa hari ini selalu hujan sehingga menghambat pantarlih untuk turun di lapangan," ucapnya.
Ketua KPU Mubar Tajudin, Kamis, mengatakan sejauh ini sebanyak tiga kecamatan kegiatan coklitnya sudah mencapai 100 persen. Sedangkan delapan kecamatan lainnya persentasenya 87,62 - 99,07 persen.
"Tiga kecamatan yang sudah menuntaskan coklit tersebut adalah Kecamatan Wadaga, Napano Kusambi dan Kecamatan Kusambi," terangnya.
Tajudin menjelaskan coklit data pemilih tersebut basis datanya dari kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP).
Kata dia, dalam proses coklit itu pantarlih akan menyesuaikan data pemilih dengan administrasi kependudukan yang dimiliki masyarakat.
"Yang menjadi perhatian itu adalah kebenaran dan kecocokan serta ketelitian atas data pemilih dimaksud pada pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat, pemilih yang meninggal dunia dan pemilih yang sudah memenuhi syarat," jelasnya.
Ia berharap agar pantarlih dalam menjalankan tugasnya dengan teliti, sehingga data pemilih yang dihasilkan valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pihaknya juga mengharapkan masyarakat agar dalam proses coklit ini dapat pro aktif dan kooperatif.
"Termasuk dukungan dari RT dan RW untuk memudahkan pantarlih menemui warga ketika coklit," pintanya.
Tajudin optimistis kegiatan coklit data pemilih di Mubar akan selesai tepat waktu. Pasalnya, memasuki hari kesepuluh kinerja 223 pantarlih telah memperlihatkan hasil yang baik.
"Kita upayakan sebelum 24 Juli 2024 sudah selesai semua. Kendala yang dialami pantarlih sekarang ini adalah gangguan jaringan internet saat upload hasil coklit di aplikasi Sidalih, banyak yang terdaftar dalam daftar pemilih, orangnya tidak dikenal, tidak ada rumahnya di Mubar, tidak ada nomor kontak yang bisa dihubungi. Kemudian kondisi cuaca yang beberapa hari ini selalu hujan sehingga menghambat pantarlih untuk turun di lapangan," ucapnya.