Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjelaskan realisasi belanja negara di Bumi Anoa per 21 Juni 2024 mencapai Rp11,13 triliun (T) dari total pagu sebesar Rp26,08 triliun.
Kepala Kanwil DJPb Sultra Syarwan saat ditemui di Kendari Senin, mengatakan dari total realisasi belanja negara sebesar Rp11,13 triliun itu disumbangkan oleh Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Transfer ke Daerah atau TKD.
"Belanja K/L sebesar Ro3,37 triliun dari total pagu Rp7,52 triliun dan TKD sebesar Rp7,75 triliun dari total pagu sebesar Rp18,57 triliun," kata Syarwan.
Ia menyebutkan jika dilihat dari presentasi, realisasi belanja negara di Sultra sebesar 42,69 persen, yang terdiri dari Belanja K/L sebesar 44,96 persen dari pagu dan TKD sebesar 41,76 persen dari pagu.
Jumlah tersebut juga secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 2,75 persen dan belanja TKD tumbuh 14,58 persen.
"Pada Belanja K/L, realisasi belanja tertinggi oleh Kepolisian RI sebesar Rp0,54 triliun atau 16,12 persen dari total realisasi di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan pertumbuhan belanja tertinggi (yoy) pada Bawaslu dan KPU masing-masing sebesar 56,81 persen dan 60,87 persen yang berasal dari penyerapan anggaran untuk tahapan kegiatan Pemilu dan Pilkada 2024," ujarnya.
Syarwan juga menyampaikan bahwa dilihat dari presentasi terhadap pagu, kinerja realisasi belanja K/L tertinggi terdapat pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara atau KPPN Raha sebesar 53,19 persen, yang terutama disumbangkan oleh akselerasi belanja barang dan belanja pegawai.
"Jika dilihat dari nominal, kinerja tertinggi dicapai oleh KPPN Kendari sebesar Rp2,52 triliun atau sekitar 74,71 persen dari seluruh realisasi belanja K/L di KPPN," tambah Syarwan.
Kepala Kanwil DJPb Sultra Syarwan saat ditemui di Kendari Senin, mengatakan dari total realisasi belanja negara sebesar Rp11,13 triliun itu disumbangkan oleh Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan Transfer ke Daerah atau TKD.
"Belanja K/L sebesar Ro3,37 triliun dari total pagu Rp7,52 triliun dan TKD sebesar Rp7,75 triliun dari total pagu sebesar Rp18,57 triliun," kata Syarwan.
Ia menyebutkan jika dilihat dari presentasi, realisasi belanja negara di Sultra sebesar 42,69 persen, yang terdiri dari Belanja K/L sebesar 44,96 persen dari pagu dan TKD sebesar 41,76 persen dari pagu.
Jumlah tersebut juga secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 2,75 persen dan belanja TKD tumbuh 14,58 persen.
"Pada Belanja K/L, realisasi belanja tertinggi oleh Kepolisian RI sebesar Rp0,54 triliun atau 16,12 persen dari total realisasi di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan pertumbuhan belanja tertinggi (yoy) pada Bawaslu dan KPU masing-masing sebesar 56,81 persen dan 60,87 persen yang berasal dari penyerapan anggaran untuk tahapan kegiatan Pemilu dan Pilkada 2024," ujarnya.
Syarwan juga menyampaikan bahwa dilihat dari presentasi terhadap pagu, kinerja realisasi belanja K/L tertinggi terdapat pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara atau KPPN Raha sebesar 53,19 persen, yang terutama disumbangkan oleh akselerasi belanja barang dan belanja pegawai.
"Jika dilihat dari nominal, kinerja tertinggi dicapai oleh KPPN Kendari sebesar Rp2,52 triliun atau sekitar 74,71 persen dari seluruh realisasi belanja K/L di KPPN," tambah Syarwan.