Kendari (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Kota Kendari di tahun 2024 untuk membangun rumah singgah bagi anak jalanan, gelandangan dan pengemis dan penyandang masalah sosial lainnya.
Sekretaris Dinas Sosial Sultra, Haris Ranto di Kendari, Kamis mengatakan, secara fisik peruntukkan rumah singgah bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial sudah tersedia, dan sisa melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Kendari sebagai yang bersentuhan langsung di lapangan terhadap komunitas anak jalanan dan pengemis yang ada di Kota Kendari.
"Aset gedung dan bangunan untuk rumah singgah telah disediakan yang merupakan eks Kantor Dinas Sosial Kota Kendari di jalan Abunawas atau kawasan MTQ Kota Kendari," kata Haris.
Haris Ranto yang juga Plt. Kadis Sosial itu mengatakan program rumah singgah bagi anak jalanan dan pengemis itu juga sejalan dengan program prioritas Pj.Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, yakni penanganan kemiskinan ekstrem.
"Jadi setelah ada rumah singgah bagi para penyandang masalah sosial, akan lebih muda untuk memberi pembinaan dan pelatihan/keterampilan sesuai dengan bakat serta keahlian yang dimiliki," ujar seraya menambahkan bahwa saat ini standar pelayanan bidang sosial (SPM) ada lima yakni gelandangan/pengemis, disabilitas, anak terlantar, lansia dan penangan bencana.
Tanpa menyebut, berapa besar anggaran untuk membenahi bangunan yang ada untuk rumah singgah itu, namun kata Haris, kolaborasi antara Dinsos Sultra dengan Pemkot Kendari pada APBD Perubahan tahun 2024 ini sudah bisa dianggarkan.
"Minimal, gedung yang sudah lama ditinggal Dinas Sosial Kota Kendari bisa dilakukan pengecatan, hingga pembelian beberapa barang seperti tempat tidur, meja dan kursi lainnya," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan data Dinsos Kota Kendari, tahun 2023 terdapat 11 orang anak jalanan yang ditelusuri, sementara untuk kategori pengemis sebanyak 19 orang untuk warga Kota Kendari yang berpindah-pindah.
Sekretaris Dinas Sosial Sultra, Haris Ranto di Kendari, Kamis mengatakan, secara fisik peruntukkan rumah singgah bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial sudah tersedia, dan sisa melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Kendari sebagai yang bersentuhan langsung di lapangan terhadap komunitas anak jalanan dan pengemis yang ada di Kota Kendari.
"Aset gedung dan bangunan untuk rumah singgah telah disediakan yang merupakan eks Kantor Dinas Sosial Kota Kendari di jalan Abunawas atau kawasan MTQ Kota Kendari," kata Haris.
Haris Ranto yang juga Plt. Kadis Sosial itu mengatakan program rumah singgah bagi anak jalanan dan pengemis itu juga sejalan dengan program prioritas Pj.Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, yakni penanganan kemiskinan ekstrem.
"Jadi setelah ada rumah singgah bagi para penyandang masalah sosial, akan lebih muda untuk memberi pembinaan dan pelatihan/keterampilan sesuai dengan bakat serta keahlian yang dimiliki," ujar seraya menambahkan bahwa saat ini standar pelayanan bidang sosial (SPM) ada lima yakni gelandangan/pengemis, disabilitas, anak terlantar, lansia dan penangan bencana.
Tanpa menyebut, berapa besar anggaran untuk membenahi bangunan yang ada untuk rumah singgah itu, namun kata Haris, kolaborasi antara Dinsos Sultra dengan Pemkot Kendari pada APBD Perubahan tahun 2024 ini sudah bisa dianggarkan.
"Minimal, gedung yang sudah lama ditinggal Dinas Sosial Kota Kendari bisa dilakukan pengecatan, hingga pembelian beberapa barang seperti tempat tidur, meja dan kursi lainnya," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan data Dinsos Kota Kendari, tahun 2023 terdapat 11 orang anak jalanan yang ditelusuri, sementara untuk kategori pengemis sebanyak 19 orang untuk warga Kota Kendari yang berpindah-pindah.