Jakarta (ANTARA) - Dalam banyak hal, Portugal terlihat lebih bagus dibandingkan dengan Republik Ceko. Oleh karena itu, dalam pertandingan Grup F antara kedua tim di Red Bull Arena, Leipzig, pada Rabu dini hari pukul 02.00 WIB nanti, Potugal dijagokan menang atas Ceko.

Dari perjalanan mereka mencapai putaran final Euro 2024, sampai peringkat FIFA dan penampilan kedua tim belakangan ini dalam dua turnamen besar termasuk Piala Dunia, Portugal berada di atas Republik Ceko.

Portugal menjuarai Grup J setelah memenangkan seluruh dari 10 pertandingan kualifikasinya, dengan memasukkan 36 gol dan hanya dua kali kebobolan. Selecao menjadi satu-satunya peserta Euro 2024 yang memenangkan seluruh laga kualifikasi dan juga mencetak gol terbanyak serta kebobolan paling sedikit.

Akan halnya Republik Ceko, Tim Narodni, julukan timnas Ceko, lolos ke putaran final Euro 2024 setelah menjadi runner up Grup E kualifikasi di bawah Albania. Memasukkan 12 gol dan kemasukan 6 gol, Ceko mencatat 4 kemenangan, 23 hasil seri dan 1 kekalahan.

Tiga tahun setelah sepakat dengan Slovakia untuk jalan sendiri-sendiri yang membubarkan negara Cekoslovakia pada 31 Desember 1992, Republik Ceko tak pernah absen dalam tujuh Piala Eropa terakhir sebelum Euro 2024. Mereka adalah semifinalis edisi 2004 dan perempat finalis Euro 2020.

Catatan itu juga agak di bawah Portugal karena Cristiano Ronaldo cs sembilan kali berturut-turut mengikuti Euro sejak 1996, namun absen pada 1988 dan 1992, sedangkan debut pada 1984 berakhir sebagai semifinalis. Mereka adalah juara 2016 dan runner up 2004.

Dalam Piala Dunia pun begitu. Portugal selalu mengikuti enam Piala Dunia terakhir termasuk dua tahun lalu di Qatar ketika mencapai perempatfinal, sedangkan Ceko tak pernah lagi mengikuti Piala Dunia sejak terakhir melakukannya pada 2006. Namun mereka pernah menjadi runner up Piala Dunia 1962.

Semua catatan Portugal yang lebih baik dari Ceko itu dikuatkan oleh peringkat FIFA. Jika Portugal berperingkat 6, maka Ceko berperingkat 36. Beda 30 peringkat menunjukkan kesenjangan yang terlalu dalam antara kedua tim.

Faktor non teknis

Namun demikian, turnamen sepak bola acap menepis semua statistik yang merasionalkan hal-hal non matematis yang malah kerap berperan dalam menentukan hasil pertandingan. Itu bisa berupa keberuntungan, motivasi dan mental, bahkan dukungan penonton.

Republik Ceko memahami benar faktor ini. Tiga tahun lalu dalam Euro 2020, Ceko dan Portugal lolos dari lubang jarum untuk mencapai 16 besar.

Keberuntungan turut bermain dalam kelolosan kedua tim ke fase gugur Euro 2020 itu. Keberuntungan pula yang menentukan nasib mereka berikutnya. Portugal terhenti, sedangkan Ceko ke perempat final untuk dikalahkan Denmark.

Kini, di kandang RB Leipzig pada Rabu dini hari nanti, Ceko bisa berharap matematika kompetisi tidak terlalu menentukan hasil pertandingan melawan Portugal, walau skuad sendiri memiliki kekuatan istimewa yang diisi bakat-bakat hebat sepak bola.

Portugal sendiri tak mau faktor non teknis seperti itu mengganggu rencana-rencana mereka melawan Ceko.

Pasukan Roberto Martinez ingin benar-benar mengkapitalisasi keunggulan teknis dan kualitas pemain-pemainnya untuk mencapai hasil maksimal yang bisa membuat mereka melenggang ke fase gugur tanpa harus melewati momen mencemaskan seperti tiga tahun lalu dalam Euro 2020.

Martinez yang asal Portugal dan pernah membawa Belgia menduduki peringkat ketiga Piala Dunia 2018 dan perempatfinal Euro 2020, akan berusaha mengoptimalkan tim penuh dengan bakat menyerang, dari lini belakang sampai depan.

Tiga bek tengah

Martinez kemungkinan bertahan pada formasi tiga bek tengah 3-4-3 yang sentral dalam memuluskan perjalanan Portugal ke Euro 2024.

Dia juga berusaha mengeksploitasi secara penuh kualitas individual tinggi pemain-pemainnya yang rata-rata berorientasi menyerang dan menjadi tulang punggung serta turut menentukan kesuksesan klub-klub mereka.

Dalam skema itu, Ruben Diaz, Gonzalo Inacio dan Antonio Silva, bermain sejajar di sepertiga pertama lapangan dengan tugas utama menghalau pemain-pemain Ceko menyentuh area pertahanan Portugal dan sekaligus melindungi kiper Diego Costa dari gangguan penyerang-penyerang Ceko.

Joao Cancelo dan Diogo Dalot yang berperan penting di sayap permainan Barcelona dan Manchester United, akan menjaga kedua sayap pertahanan Potugal dan sekaligus bahu membahu bersama dua penyerang sayapr (kemungkinan Rafael Leao dan Bernardo Silva) dalam meneror lini belakang Ceko.

Jimat mereka yang sudah menua, Cristiano Ronaldo, sepertinya tetap menjadi andalan utama serangan Portugal, sedangkan Vitinna dan Bruno Fernandes menjadi pengatur ritme permainan sebagai poros ganda di lapangan tengah.

Pelatih Republik Ceko Ivan Hasek sepertinya juga akan memasang tiga bek namun dengan posisi "front three" yang memajukan kedua sayapnya dalam formasi 3-4-1-2.

Berbeda dari Portugal yang mensejajarkan trisula mereka, pelatih Ivan Hasek kemungkinan menugaskan Antonin Barak mengisi ruang tengah agak di belakang duet serang Adam Hlozek dan Patrik Schick.

Sedangkan Lukas Provod dan Thomas Soucek menjadi dua gelandang yang menjadi penyeimbang lapangan tengah yang mengatur ritme permainan Ceko.

Di sayap permainan, David Jurasek dan Vladimir Coufal menjadi dua fullback yang aktif membantu para winger merancang serangan dari sayap, selain melindungi trio bek tengah yang akan dikomandoi oleh Tomas Holes.

Ceko pasti berpikir untuk meniru keberhasilan tetangganya, Slovakia, dalam menjungkalkan tim kuat Belgia beberapa jam lalu. Tapi Portugal pastinya sudah belajar untuk menutup skenario Slovakia bisa diulang oleh Republik Ceko.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Portugal vs Ceko: Selecaolebih diunggulkan

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024