Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menyebutkan sebanyak 32.000 anak telah diskrining kasus stunting dan TBC dari total target sebanyak 80.000 anak.
Pelaksana Harian (Plh) Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany di Tangerang Rabu mengatakan, skrining itu dilakukan dalam kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting melalui program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas).
Dia menjelaskan, jumlah skrining paling banyak terdapat di wilayah Ciledug dengan total 3.766 anak dari target 7.376 anak.
Kedua ada di Kecamatan Periuk dengan target 5.990 anak dan sudah 2.857 anak diskrining atau 47,7 persen, dan ketiga ialah Kecamatan Larangan dari target 5.990 anak sudah 2.857 anak telah di skrining atau 47,7 persen dari target.
"Capaian selama satu pekan sejak kegiatan skrining dilaksanakan 1 Juni 2024, sudah sangat bagus secara akumulasi mencapai 40 persen," kata Mugiya Wardhany.
Intervensi serentak pencegahan stunting dengan intervensi serentak pencegahan stunting melalui program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) dilaksanakan di 1.097 posyandu.
Ia mengatakan, Pemkot Tangerang memastikan pada bulan Juni 2024 ini, 100 persen anak di Kota Tangerang datang ke posyandu untuk diukur pertumbuhannya, dari mulai berat badan, panjang atau tinggi badan. Lalu, diinput ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM.
Dinkes Kota Tangerang bersama seluruh OPD terkait akan melakukan intervensi khusus pada anak-anak yang terindikasi stunting. “Harapannya, ialah tidak ada lagi anak-anak di Kota Tangerang yang terlambat dilakukan penanganan,” katanya.
Tren prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022.
Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.
Pelaksana Harian (Plh) Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany di Tangerang Rabu mengatakan, skrining itu dilakukan dalam kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting melalui program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas).
Dia menjelaskan, jumlah skrining paling banyak terdapat di wilayah Ciledug dengan total 3.766 anak dari target 7.376 anak.
Kedua ada di Kecamatan Periuk dengan target 5.990 anak dan sudah 2.857 anak diskrining atau 47,7 persen, dan ketiga ialah Kecamatan Larangan dari target 5.990 anak sudah 2.857 anak telah di skrining atau 47,7 persen dari target.
"Capaian selama satu pekan sejak kegiatan skrining dilaksanakan 1 Juni 2024, sudah sangat bagus secara akumulasi mencapai 40 persen," kata Mugiya Wardhany.
Intervensi serentak pencegahan stunting dengan intervensi serentak pencegahan stunting melalui program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) dilaksanakan di 1.097 posyandu.
Ia mengatakan, Pemkot Tangerang memastikan pada bulan Juni 2024 ini, 100 persen anak di Kota Tangerang datang ke posyandu untuk diukur pertumbuhannya, dari mulai berat badan, panjang atau tinggi badan. Lalu, diinput ke dalam aplikasi SiData dan e-PPGBM.
Dinkes Kota Tangerang bersama seluruh OPD terkait akan melakukan intervensi khusus pada anak-anak yang terindikasi stunting. “Harapannya, ialah tidak ada lagi anak-anak di Kota Tangerang yang terlambat dilakukan penanganan,” katanya.
Tren prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022.
Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.