Palembang (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I sebagai Subholding Supporting Co yang diberi mandat mengelola kebun tebu milik PTPN berkolaborasi dengan PT Sinergi Guna Nusantara (SGN) yang mengelola pabrik gula seluruh PTPN, menargetkan produksi gula sebanyak 4,2 juta ton pada 2024.

Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, mengatakan target itu berkaitan dengan mandat pemerintah kepada PTPN dalam rangka swasembada gula.

Ia optimistis PTPN I mampu menjawab dengan produksi dan produktivitas terbaik. Selain memaksimalkan kinerja semua kebun tebu yang ada, pihaknya juga terus melakukan upaya perluasan dan strategi-strategi lain untuk mewujudkan swasembada.

“Terkait Perpres 40, PTPN I dengan 16 kebun tebu yang ada di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi berupaya maksimal untuk menjawab dengan berbagai strategi. Yang paling realistis dan domain itu ada pada kami, yaitu intensifikasi. Kami maksimalkan produksi dan produktivitas dengan memperbaiki tata budi daya tebu mulai dari pengolahan tanah, bibit yang teruji unggul, kecukupan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman, perawatan, hingga TMA (tebang, muat, angkut),” katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan tata kelola budi daya yang sesuai SOP dan kultur teknis tidak terlalu sulit untuk dilaksanakan, tinggal bagaimana konsistensi dan kedisiplinan dalam menjaga dan merawat tanaman secara ketat.

“Saya ingatkan kembali tentang disiplin SOP. Kita sering menanam dengan baik sesuai standar yang tinggi, namun memerlukan konsistensi dalam perawatan dan standar disiplin yang tinggi,” ujarnya.

Secara teknis, PTPN I sebagai entitas pengambil kebijakan terus mendorong dan mendukung semua kebutuhan budi daya. Dari aspek pembiayaan, kecukupan sarana dan prasarana, hingga hal-hal non teknis yang berpotensi harus diselesaikan, kata Teddy.

Direktur PT BCN Irma Kurniawati mengatakan pihaknya telah memaksimalkan seluruh potensi dan sumber daya yang ada untuk mengimplementasikan semua kebijakan yang diputuskan pemegang saham.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya mulai melakukan panen tebu di dua unit kerja, yakni di Cinta Manis (Sumsel) dan Bunga Mayang (Lampung). Berdasarkan taksasi (perkiraan lapangan) pada Bulan Maret 2024, produktivitas tebu di dua unit kerja ini rata-rata 64,6 ton per hektare dengan harapan rendemen minimal 7.0 persen.

“Dari angka takmar (taksasi bulan Maret) kami optimistis tahun ini PT BCN akan memproduksi 1,1 hingga 1,3 juta ton tebu siap giling. Dari data itu, kami tertantang untuk mencapai laba di angka Rp65 miliar,” jelasnya.

Tentang proyeksi Kebun Tebu Giling (KTG) 2024-2025, pihaknya siap mengakselerasi kinerja dengan dukungan pemegang saham. Secara potensi, sumber daya, infrastruktur, dan bahan pendukung, KTG 2024-2025 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beberapa aspek itu antara lain komposisi tanaman tebu antara tanaman baru PC ( Plant Cane) dengan ratoon (tunas lanjutan) sudah mulai mendekati ideal.

Demikian juga dengan infrastruktur, terutama water management system (tata kelola penggunaan air) untuk mengantisipasi kekeringan. Kedua unit kerja PT BCN memiliki lebih dari 457 titik embung penampungan air yang dapat mengairi tanaman secara normal seluas 19 ribu hektare.

“Kami mempunyai 457 embung di dua Unit ini. Dengan demikian, kalau terjadi kekeringan ekstrem bisa mencukupi kebutuhan pengairan. Demikian juga dengan dukungan BoD PTPN I dan pemegang saham yang terus mendukung kebutuhan pemenuhan modal kerja untuk pelaksanaan operasional sehingga bisa sesuai SOP dan mengikuti kultur teknisnya. Kami optimistis tahun depan akan lebih baik,” kata Irma.



SEVP Operation Regional 7 Wiyoso mengatakan secara kebutuhan dua kebun tebu yang dikelola BCN saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang beberapa tahun sebelumnya, misalnya pemenuhan kebutuhan jumlah pupuk yang diaplikasikan 2024 ini dengan dosis dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Kemudian, dengan infrastruktur lain seperti alat berat, mekanisasi panen, sarana pendukung produksi, sudah sangat memadai untuk segera mencetak prestasi.

“Saya optimistis tahun depan dengan lebih banyak PC (tanaman baru) dan dengan perawatan yang lebih baik, pemupukan, dan disiplin SOP, tahun depan kami akan lebih baik,” kata dia.

Direktur Operasional PT SGN Dodik Ristiawan mengapresiasi dukungan PTPN I dan PT BCN sebagai pemasok utama tebu yang akan digiling tahun ini. Ia berjanji akan menjalin komunikasi untuk merancang kerja sama yang saling menguatkan dan saling menguntungkan.

“Semua upaya adalah untuk kepentingan bersama. Perusahaan mendapat keuntungan, masyarakat yang bekerja yang jumlahnya ribuan mendapat manfaat ekonomi, dan kami memberi sumbangsih kepada kemaslahatan negara melalui swasembada gula,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PTPN I targetkan produksi gula 4,2 juta ton gula pada 2024

Pewarta : Ahmad Rafli Baiduri
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024