Kendari (ANTARA) - Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara terus melakukan upaya mengatasi kasus stunting. Salah satunya, memberikan edukasi kepada 30 Keluarga Beresiko Stunting (KRS).

Kegiatan dirangkum dalam program Implementasi Model Kebijakan Hasil Studi Kasus Stunting yang dilaksanakan di Kelurahan Mokoau Kecamatan Kambu, (30/5).

Kepala UPT PPKB Kecamatan Kambu, Hj. Surianti, menyampaikan, ke-30 keluarga tersebut merupakan target dalam pencegahan kasus stunting. Di mana 20 KK memiliki balita usia dua tahun dan 10 KK dengan ibu hamil yang berisiko terkena stunting.

”Kegiatan berlangsung di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Nanga Nanga Kelurahan Mokoau yang pernah meraih Juara II Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022” ujar Hj. Surianti.

Ia menjelaskan, tujuan kegiatan itu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan penurunan tengkes.

"Dalam program ini kami memberikan edukasi kepada keluarga yang berisiko terkena tengkes. Keluarga yang sudah dipilih akan mengikuti enam kali pertemuan yang dilaksanakan dua pekan satu kali," ujarnya.

Surianti juga menjelaskan, selama mengikuti program ini,  diberikan bantuan berupa pangan dan penyuluhan kesehatan keluarga.

Kegiatan Edukasi Pencegahan Stunting yang digelar ini disambut baik oleh Lurah Mokoau, Aswan, S.Si, “Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan BKKBN Sultra ini. Kegiatan ini dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan mengenai cara mencegah kasus stunting baru di wilayah Mokoau. Beliau juga berharap bahwa generasi muda dapat menjadi agen pencegahan stunting pada keluarganya di masa yang akan datang.

Dosen Poltekes Kemenkes Kendari, Dr. Rosnah, STP, MPH, menjadi pembicara dalam kegiatan yang digelar di Kantor Kelurahan Mokoau ini.

"Kasus stunting perlu ditekan dari akarnya, pasangan yang akan memiliki anak harus memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari memberi nutrisi saat ibu hamil dan juga mengawasi dalam tumbuh-kembang anak dengan menyediakan makanan gizi seimbang, dimana 40 persen nasi, 30 persen sayuran, 15 persen buah-buahan dan 15 persen lauk berprotein," terang Rosnah.
 

Pewarta : Azis Senong/Sahar
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024