Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia yakni landasan peluncuran roket dan baterai lithium.

“Waktu bertemu dengan Presiden (Joko Widodo) hampir satu jam lebih, itu bicara mengenai launching pad di Biak,” kata Luhut di sela World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

Menko Luhut menuturkan pengusaha asal Amerika Serikat itu berencana meluncurkan sebanyak 150 roket dalam setahun.

Ia juga menuturkan CEO Tesla itu kembali menggali potensi lain di Biak yakni soal gas bumi yang diharapkan menjadi energi yang mendukung penawaran investasi tersebut.

Selain itu, Luhut juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo juga menawarkan investasi terkait baterai lithium hingga turunannya.
 

“Itu saya kira bagus sekali sehingga tidak ada gap antara Indonesia dengan Amerika Serikat dalam konteks EV (kendaraan listrik),” katanya.

Penawaran itu, kata dia, sejalan dengan rencana pemerintah Amerika Serikat untuk menaikkan hingga 11 kali lipat produksi kendaraan listrik hingga 2030.

“Tanpa bantuan nikel Indonesia, itu tidak akan pernah bisa tercapai. Kami ingin berkolaborasi,” ucapnya.

Kehadiran CEO SpceX itu menjadi salah satu pusat perhatian selama pelaksanaan World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Bali.

Salah satu orang terkaya di dunia itu menjadi salah satu pembicara pada pembukaan World Water Forum Ke-10.

Sementara itu, CEO Tesla itu mengaku mendapat undangan untuk menghadiri World Water Forum Ke-10 di Bali.

Kehadirannya di Pulau Dewata juga dibarengi dengan peluncuran pemanfaatan layanan internet satelit miliknya yaitu Starlink untuk membantu puskesmas pembantu di kawasan terpencil yang selama ini kesulitan jaringan internet.

“Saya diundang ke World Water Forum. Jadi ini sepertinya adalah waktu yang tepat untuk secara resmi mengumumkan Starlink,” ujarnya kepada media di Denpasar, Minggu (19/5).
 


Pewarta : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024