Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra menginisiasi Gerakan Peduli Lingkungan yang diperuntukkan bagi seluruh siswa SMA/SMK/SLB sederajat.
"Kita libatkan sekira 60 ribu siswa dan seluruh guru dan staf melakukan pembersihan secara serentak di lingkungan sekolah masing-masing, dan kawasan fasilitas umum lainnya," kata Kadis Dikbud Sultra Yusmin di Kendari, Sabtu.
Disebutkan jumlah siswa se Sultra sebanyak 52.862 orang ditambah sebanyak 7.964 guru dari 297 sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut, sehingga totalnya ada 60 ribu lebih.
Para siswa dan guru gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, hingga ke sekitaran sekolah mereka dengan memungut sampah plastik, dedaunan, hingga mengangkat sedimen di dalam saluran air.
Yusmin mengatakan, program pembersihan tersebut sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam mengurangi sampah yang ada.
"Kami juga ingin memberikan kesadaran penuh kepada anak didik kami bahwa peduli kepada kebersihan lingkungan itu sangat penting,” katanya.
Mantan Kepala Biro Umum Setda Sultra itu mengatakan, gerakan yang dilakukan secara serentak tersebut juga masuk ke dalam implementasi pembelajaran dalam kurikulum merdeka belajar yakni gotong royong.
"Kegiatan ini tentu menginspirasi banyak orang untuk senantiasa peduli kepada lingkungannya terutama lingkungan sekitar mereka,” harapnya.
Sebuah sekolah di Kota Kendari saat melakukan bersih-bersih lingkungan di sekolahanya sebagai rangkaian kegiatan kebersihan serentak di Sultra, Sabtu. (Antara/HO-Humas Dikbud Sultra)
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kendari, Liyu mengatakan, kegiatan itu merupakan hal yang sangat positif karena memiliki nilai-nilai dalam profil karakter pancasila.
"Para siswa di sini ada nilai berwawasan global, dimana kita tidak hanya peduli untuk diri kita sendiri, melainkan orang lain juga," katanya.
Pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan tersebut, selain bisa menjadi wadah gotong royong antar-siswa dan guru, juga baik sebagai contoh kepada lingkungan sekitar terkait kebersihan lingkungan.
"Kita libatkan sekira 60 ribu siswa dan seluruh guru dan staf melakukan pembersihan secara serentak di lingkungan sekolah masing-masing, dan kawasan fasilitas umum lainnya," kata Kadis Dikbud Sultra Yusmin di Kendari, Sabtu.
Disebutkan jumlah siswa se Sultra sebanyak 52.862 orang ditambah sebanyak 7.964 guru dari 297 sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut, sehingga totalnya ada 60 ribu lebih.
Para siswa dan guru gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, hingga ke sekitaran sekolah mereka dengan memungut sampah plastik, dedaunan, hingga mengangkat sedimen di dalam saluran air.
Yusmin mengatakan, program pembersihan tersebut sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam mengurangi sampah yang ada.
"Kami juga ingin memberikan kesadaran penuh kepada anak didik kami bahwa peduli kepada kebersihan lingkungan itu sangat penting,” katanya.
Mantan Kepala Biro Umum Setda Sultra itu mengatakan, gerakan yang dilakukan secara serentak tersebut juga masuk ke dalam implementasi pembelajaran dalam kurikulum merdeka belajar yakni gotong royong.
"Kegiatan ini tentu menginspirasi banyak orang untuk senantiasa peduli kepada lingkungannya terutama lingkungan sekitar mereka,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kendari, Liyu mengatakan, kegiatan itu merupakan hal yang sangat positif karena memiliki nilai-nilai dalam profil karakter pancasila.
"Para siswa di sini ada nilai berwawasan global, dimana kita tidak hanya peduli untuk diri kita sendiri, melainkan orang lain juga," katanya.
Pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan tersebut, selain bisa menjadi wadah gotong royong antar-siswa dan guru, juga baik sebagai contoh kepada lingkungan sekitar terkait kebersihan lingkungan.