Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyediakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) pada tahun 2024 sebesar Rp4,5 miliar.
Sekretaris Daerah Muna Barat, LM Husein Tali di Muna Barat, Rabu dana BTT tersebut untuk menganggarkan pengeluaran keadaan darurat termasuk keperluan mendesak yang tak diprediksi sebelumnya.
"Ini untuk mendanai kegiatan yang sifatnya darurat dan mendesak, seperti bencana dan pasar murah akibat inflasi," terang Husein Tali.
Husein Tali mengungkapkan penganggaran BTT ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Oleh karena itu Pemda Mubar berharap dengan dana yang tersedia itu dapat menanggulangi keadaan darurat yang mana kejadiannya tidak diketahui kapan waktunya.
Kata dia, sejauh ini realisasi dana BTT yang sudah digunakan sejumlah Rp650 juta.
"Misalnya yang kita sudah bantu itu ialah masyarakat yang rumahnya kebakaran, rumah yang diterjang puting beliung dan rumah warga yang tertimpa pohon tumbang," ujarnya.
Husein mengatakan, sebelum pemberian bantuan sosial terhadap korban bencana pihaknya terlebih dahulu meninjau lokasi. Peninjauan lokasi ini bertujuan untuk melihat estimasi kerugian yang dialami.
"Polanya seperti itu. Kalau sudah jelas semua kita langsung proses," tuturnya.
Sekretaris Daerah Muna Barat, LM Husein Tali di Muna Barat, Rabu dana BTT tersebut untuk menganggarkan pengeluaran keadaan darurat termasuk keperluan mendesak yang tak diprediksi sebelumnya.
"Ini untuk mendanai kegiatan yang sifatnya darurat dan mendesak, seperti bencana dan pasar murah akibat inflasi," terang Husein Tali.
Husein Tali mengungkapkan penganggaran BTT ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Oleh karena itu Pemda Mubar berharap dengan dana yang tersedia itu dapat menanggulangi keadaan darurat yang mana kejadiannya tidak diketahui kapan waktunya.
Kata dia, sejauh ini realisasi dana BTT yang sudah digunakan sejumlah Rp650 juta.
"Misalnya yang kita sudah bantu itu ialah masyarakat yang rumahnya kebakaran, rumah yang diterjang puting beliung dan rumah warga yang tertimpa pohon tumbang," ujarnya.
Husein mengatakan, sebelum pemberian bantuan sosial terhadap korban bencana pihaknya terlebih dahulu meninjau lokasi. Peninjauan lokasi ini bertujuan untuk melihat estimasi kerugian yang dialami.
"Polanya seperti itu. Kalau sudah jelas semua kita langsung proses," tuturnya.