Kendari (ANTARA) - Bupati Luwu Timur resmikan jembatan layang atau flayover Ferarri yang dibangun oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

Jembatan yang baru saja diresmikan itu sepanjang 465 meter dan lebar 13 meter tersebut akan menjadi jembatan terpanjang di Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.

Peresmian dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Luwu Timur, Acting Chief Technology Officer (CTO) Jinan Syakir, Direktur External Relations Endra Kusuma, para leaders, dan karyawan serta kontraktor.

Bupati Luwu Timur Budiman, Kamis, menyampaikan rasa  terima kasih kepada PT Vale yang telah membangun jembatan layang. Menurutnya, hal ini merupakan momen bersejarah bagi masyarakat Lutim, khususnya Desa Asuli, Kecamatan Towuti.

“Saya atas nama Pemkab dan masyarakat Lutim mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan kontribusi PT Vale dalam pembangunan jembatan layang di Lutim. Ini merupakan bukti nyata komitmen PT Vale dalam mendukung pembangunan di daerah ini,” kata Budiman.

Ia menyebutkan bahwa proyek ini bukan hanya infrastruktur biasa, tetapi simbol kemajuan dan konektivitas yang akan membuka peluang baru bagi kesejahteraan masyarakat.

Dia meminta kepada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan dan keamanan jembatan.

“Saya yakin, jembatan layang ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Desa Asuli Kecamatan Towuti. Jembatan ini akan meningkatkan aksesibilitas, memperlancar arus barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini,” ujarnya.

Sementara itu, Jinan Syakir mengatakan kehadiran jembatan ini menunjang perseroan dalam mencapai target produksi 70.805 ton di 2023.

Selain itu, peresmian jembatan juga merupakan komitmen perusahaan untuk tetap berproduksi tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.

Dia mengungkapkan bahwa sekilas mengenai proses pembangunan jembatan dari aspek keselamatan. Katanya, selama proses pembangunan, keselamatan para pekerja terus dipantau sebab proyek ini memiliki tingkat risiko dan potensi bahaya cukup tinggi. Mulai dari safety terhadap manusia, safety terhadap peralatan kerja, dan safety kepada lingkungan.

“Kami juga akan terus memantau keamanan jembatan, mulai dari pemeliharaan hingga aspek keselamatan para pengendara. Semoga memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah dan keberkahan kepada kita semua, dan tentunya jembatan ini akan menjadi landmark di Lutim,” jelasnya.
 

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024