Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Raha Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara menyediakan beras sebanyak 250 ton untuk memenuhi kebutuhan di Muna Barat menghadapi Lebaran 2024/Idul Fitri 1445 Hijriah.
Kepala Perum Bulog Cabang Raha Hendra Dionisius di Raha, Kamis, mengatakan beras tersebut akan disalurkan lewat program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Ini penyalurannya mulai awal April sampai dengan perayaan lebaran nanti," jelasnya.
Hendra mengatakan bila jumlah beras yang disediakan itu masih kurang maka pihaknya siap menambahkan sesuai kebutuhan.
"Itu angka estimasi saja kalau kurang pasti akan kami tambah lagi," ujarnya.
Menurutnya, beras 250 ton ini sebagian sudah disalurkan melalui program gerakan pangan murah (GPM) yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Muna Barat.
"Mulai kemarin kami juga melayani kegiatan GPM atau pasar murah dengan dinas terkait," imbuhnya.
Sejak pekan lalu Dinas Ketahanan Pangan Muna Barat (Mubar) menggelar gerakan pangan murah yang dilaksanakan di Pasar Lawa, Kelurahan Wamelai Kecamatan Lawa.
Pada GPM tersebut beras SPHP yang disiapkan sebanyak dua ton, gula pasir 500 kilogram dan minyak goreng sejumlah 500 liter.
Beras tersebut dijual kepada masyarakat Rp10.900 per kilogram, gula pasir Rp17.500 per kilogram dan minyak goreng Rp14 ribu per liter.
Penjual beras di Pasar Lawa La Ode Humalia mengatakan harga beras biasa senilai Rp750 ribu per karung ukuran 50 kilogram.
"Kalau beras merek Kelapa dijual Rp370 ribu per karung ukuran 25 kilogram," sebutnya
Sementara itu, penjual sembako lainnya di Pasar Lawa Wa Isa menuturkan harga telur saat ini dijual Rp63 ribu per rak.
"Minyak goreng dijual Rp21 ribu per liter, minyak goreng merek MinyaKita dijual Rp16 ribu per liter, gula pasir Rp18 ribu per kilogram dan terigu dijual Rp12 ribu per kilogram," ucapnya.
Kepala Perum Bulog Cabang Raha Hendra Dionisius di Raha, Kamis, mengatakan beras tersebut akan disalurkan lewat program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Ini penyalurannya mulai awal April sampai dengan perayaan lebaran nanti," jelasnya.
Hendra mengatakan bila jumlah beras yang disediakan itu masih kurang maka pihaknya siap menambahkan sesuai kebutuhan.
"Itu angka estimasi saja kalau kurang pasti akan kami tambah lagi," ujarnya.
Menurutnya, beras 250 ton ini sebagian sudah disalurkan melalui program gerakan pangan murah (GPM) yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Muna Barat.
"Mulai kemarin kami juga melayani kegiatan GPM atau pasar murah dengan dinas terkait," imbuhnya.
Sejak pekan lalu Dinas Ketahanan Pangan Muna Barat (Mubar) menggelar gerakan pangan murah yang dilaksanakan di Pasar Lawa, Kelurahan Wamelai Kecamatan Lawa.
Pada GPM tersebut beras SPHP yang disiapkan sebanyak dua ton, gula pasir 500 kilogram dan minyak goreng sejumlah 500 liter.
Beras tersebut dijual kepada masyarakat Rp10.900 per kilogram, gula pasir Rp17.500 per kilogram dan minyak goreng Rp14 ribu per liter.
Penjual beras di Pasar Lawa La Ode Humalia mengatakan harga beras biasa senilai Rp750 ribu per karung ukuran 50 kilogram.
"Kalau beras merek Kelapa dijual Rp370 ribu per karung ukuran 25 kilogram," sebutnya
Sementara itu, penjual sembako lainnya di Pasar Lawa Wa Isa menuturkan harga telur saat ini dijual Rp63 ribu per rak.
"Minyak goreng dijual Rp21 ribu per liter, minyak goreng merek MinyaKita dijual Rp16 ribu per liter, gula pasir Rp18 ribu per kilogram dan terigu dijual Rp12 ribu per kilogram," ucapnya.