Kendari (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyalurkan bantuan beras pada 100 mahasiswa yatim piatu dan yatim kategori tidak mampu serta mahasiswa kurang mampu pada bulan Ramadhan 1445 Hijriah/2024.
Rektor IAIN Kendari Prof Husain Insawan di Kendari, Selasa, mengatakan dalam aksi sosial tersebut Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (Fatik) IAIN Kendari Badarwan berperan jadi promotor penyaluran bahan pokok beras yang akan diberikan kepada 100 mahasiswa yatim.
"Ini merupakan kegiatan positif yang wajib untuk diapresiasi dan dijadikan contoh bagi para pimpinan, wakil dekan, atau dosen-dosen lain yang ada di kampus IAIN Kendari. Jarang ada dosen seperti sosok Badarwan di IAIN Kendari," ucapnya.
Ia berharap dari kegiatan ini ada korelasi antara dosen dengan mahasiswa, sehingga hubungan emosional tidak hanya didapat dalam kelas, tapi bisa dengan kegiatan seperti ini.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa bisa terbantu dari segi ekonominya," kata Husain.
Sementara itu Wakil Dekan III Fatik IAIN Kendari Badarwan mengatakan bantuan kepedulian sosial tersebut diberikan berupa beras 5 kg pada 100 mahasiswa guna meringankan biaya dalam kehidupan sosial di bulan Ramadhan.
"Syaratnya, kami hanya lakukan validasi kepada mahasiswa penerima bantuan tersebut, dengan tujuan untuk membuktikan mereka berasal dari keluarga tidak mampu," katanya.
Menurut dia, tugas seorang dosen yaitu tidak hanya mentransfer ilmu pendidikan kepada mahasiswa, meneliti, dan publikasi. Tetapi harus mempunyai jiwa sosial kepedulian berbagi pada mahasiswa yang benar-benar tidak mampu dan butuh perhatian dari pihak kampus.
"Tidak semua pengajar memiliki jiwa sosial dalam dirinya. Di bulan yang penuh berkah ini merupakan momen terbaik untuk memberi manfaat pada sesama, terutama kepada orang-orang yang sangat membutuhkan," ujarnya.
Salah seorang penerima bantuan beras yang merupakan mahasiswi Fatik IAIN Kendari, Lilis mengungkapkan rasa syukur memiliki dosen yang peka terhadap mahasiswanya, baik dari segi mengajar maupun dari kepedulian sosial yang bisa memahami kebutuhan anak-anak didik.
"Alhamdulillah, bantuan ini merupakan berkah dan merasa terbantu dengan bantuan tersebut," ujarnya.
Rektor IAIN Kendari Prof Husain Insawan di Kendari, Selasa, mengatakan dalam aksi sosial tersebut Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (Fatik) IAIN Kendari Badarwan berperan jadi promotor penyaluran bahan pokok beras yang akan diberikan kepada 100 mahasiswa yatim.
"Ini merupakan kegiatan positif yang wajib untuk diapresiasi dan dijadikan contoh bagi para pimpinan, wakil dekan, atau dosen-dosen lain yang ada di kampus IAIN Kendari. Jarang ada dosen seperti sosok Badarwan di IAIN Kendari," ucapnya.
Ia berharap dari kegiatan ini ada korelasi antara dosen dengan mahasiswa, sehingga hubungan emosional tidak hanya didapat dalam kelas, tapi bisa dengan kegiatan seperti ini.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa bisa terbantu dari segi ekonominya," kata Husain.
Sementara itu Wakil Dekan III Fatik IAIN Kendari Badarwan mengatakan bantuan kepedulian sosial tersebut diberikan berupa beras 5 kg pada 100 mahasiswa guna meringankan biaya dalam kehidupan sosial di bulan Ramadhan.
"Syaratnya, kami hanya lakukan validasi kepada mahasiswa penerima bantuan tersebut, dengan tujuan untuk membuktikan mereka berasal dari keluarga tidak mampu," katanya.
Menurut dia, tugas seorang dosen yaitu tidak hanya mentransfer ilmu pendidikan kepada mahasiswa, meneliti, dan publikasi. Tetapi harus mempunyai jiwa sosial kepedulian berbagi pada mahasiswa yang benar-benar tidak mampu dan butuh perhatian dari pihak kampus.
"Tidak semua pengajar memiliki jiwa sosial dalam dirinya. Di bulan yang penuh berkah ini merupakan momen terbaik untuk memberi manfaat pada sesama, terutama kepada orang-orang yang sangat membutuhkan," ujarnya.
Salah seorang penerima bantuan beras yang merupakan mahasiswi Fatik IAIN Kendari, Lilis mengungkapkan rasa syukur memiliki dosen yang peka terhadap mahasiswanya, baik dari segi mengajar maupun dari kepedulian sosial yang bisa memahami kebutuhan anak-anak didik.
"Alhamdulillah, bantuan ini merupakan berkah dan merasa terbantu dengan bantuan tersebut," ujarnya.