Kendari (ANTARA) - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) Prof.Dr.Ahmad Zainul Hamdi,M.Ag mengatakan pentingnya keahlian akademik untuk membantu membenahi  negara ini, sesuai keahlian dari bidang akademik yang dimiliki.

"Setiap orang ada yang memiliki keahlian akademik yang ter akui oleh suatu sistem yang terkendali sedemikian rupa, sehingga seseorang tersebut dianggap sebagai seorang ahli pada bidang tertentu," katanya saat menghadiri pengukuhan dua Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Selasa.

Sebagai contoh, lanjut Ahmad Zainul, seseorang ahli di bidang ilmu hukum dan seseorang ahli di bidang Bahasa Arab, berarti orang itu adalah ahli pada bidang tertentu yang disebut sebagai guru besar.

Guru besar merupakan gelar akademik tertinggi bagi seorang akademisi dosen. Ketika seseorang menjadi guru besar, kata dia, maka kewajiban utama seorang akademisi pasti melakukan edukasi, seperti melalui pengajaran yang ada di kelas, edukasi publik melalui publikasi penelitian, dan edukasi publik langsung melalui pengabdian masyarakat.

Karena tugas seorang guru besar, menurutnya, harus menunjukkan kualitasnya pada bidang akademik dengan membuat karya ilmiah dan harus menjadi contoh bagi pendidik dosen lainnya.

Ia mengatakan penambahan guru besar berarti konsekuensi harus ada peningkatan mutu di kampus, seharusnya ada kenaikan sumber daya manusia di kalangan pendidikan dosen.

"Peran profesor itu semestinya akan mempercepat kenaikan indeks sumber daya manusia kita," katanya.

Oleh karena itu pihaknya hadir untuk menyatukan energi membenahi negara ini, khususnya bagi mereka yang mendapat gelar Profesor. 

"Itulah yang perlu saya sampaikan, semakin banyak guru besar mutu akademik juga akan terus meningkat," tuturnya.

Dua guru besar IAIN Kendari yang dikukuhkan yakni Prof. Dr.Kamaruddin,S.Ag, SH,MH Guru Besar Ilmu Hukum Syariah Fakultas Syariah dan Prof. Dr.Sitti Kuraedah, M.Ag Guru Besar ilmu Bahasa Arab.

Pewarta : Azis Senong/Andika
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024