Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Sulawesi Tenggara pada Februari 2024 sebesar 2,90 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,62.

Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti, di Kendari, Jumat ,mengatakan secara month to month (m-to-m) inflasi di Sultra tercatat sebesar 0,19 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,16 persen.

Ia mengatakan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya tujuh dari sebelas sektor indeks kelompok pengeluaran dengan kelompok pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau memiliki kenaikan indeks tertinggi sebesar 6,34 persen.

“Sementara satu dari sebelas kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,91 persen,” kata Agnes saat menggelar rilis berita statistik.

Menurut Agnes, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangsih inflasi y-on-y pada Februari 2024, antara lain : beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), angkutan udara, mobil, tomat, sawi hijau, ikan mujair, akademi,/perguruan tinggi, emas perhiasan, ikan selar/ikan tude, tarif dokter umum, bahan bakar rumah tangga, bawang putih, Sigaret Putih Mesin (SPM), mie kering instant, cabai rawit, lemari pakaian, Sigaret Kretek Tangan (SGT), Sekolah Menengah Atas, gula pasir serta kangkong.

Selain itu, lanjutnya, pada Februari 2024 Kabupaten Konawe menjadi Kota dengan inflasi y-on-y tertinggi di Sultra sebesar 4,10 persen dengan IHK sebesar 107,76 persen sementara Kota Kendari menjadi Kota dengan inflasi y-on-y terendah se Sultra sebesar 2,27 persen dengan IHK sebesar 104,76 persen.

Pewarta : Azis Senong/Andry Denisah
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024