Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa ekspor dari wilayah Bumi Anoa itu sepanjang tahun 2023 mencapai 2.329 ton atau mengalami kenaikan sebesar 4,71 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar 2.224 ton.

Ketua BPS Sultra Agnes Widiastuti di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa untuk nilai ekspor sepanjang tahun 2023 itu tercatat sebesar 3.810,70 juta dolar AS.

"Nilai tersebut mengalami penurunan dibanding periode tahun 2022, yang tercatat sebesar 4.613,91 juta dolar AS," kata Agnes Widiastuti.

Dia menyebutkan bahwa nilai ekspor di Sultra pada Desember 2023 mengalami kenaikan sebesar 5,51 persen yang disebabkan oleh peningkatan jumlah ekspor pada komoditas besi dan baja.

"Nilai ekspor Sultra pada Desember 2023 mencapai 458,84 juta dolar AS, atau naik 5,51 persen dibanding ekspor November 2023 yang tercatat 434,90 juta dolar AS," ujarnya.

Agnes Widiastuti menyampaikan bahwa untuk jumlah volume ekspor Desember 2023 tercatat sebanyak 242 ribu ton atau turun sebesar 17,63 persen dibanding dengan volume ekspor pada November 2023 yang tercatat sebanyak 294 ribu ton.

“Peningkatan terbesar ekspor di Sultra pada Desember 2023 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai 25,21 juta dolar AS atau naik 5,87 persen,” ucap Agnes Widiastuti.

Dia menjelaskan bahwa ekspor Sultra pada Desember 2023 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 458,65 juta dolar AS atau sebesar 99,96 persen.

Ekspor Sultra pada Desember 2023 terbesar adalah ke Tiongkok, yaitu 423,39 juta dolar AS, disusul India senilai 31,22 juta dolar AS, dan Amerika Serikat senilai 3,22 juta dolar AS.

Kemudian, lanjutnya, peningkatan ekspor Sultra tidak sejalan dengan volume ekspor yang tercatat turun sebesar 17,63 persen, dibanding November 2023, yaitu dari 294,20 ribu ton menjadi 242,32 ribu ton.

Jika dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sultra pada Desember 2023 mengalami kenaikan 1,14 persen dibanding November 2023, yaitu dari 414,13 juta dolar AS menjadi 418,86 juta dolar AS.

“Hal ini berbeda dengan volume ekspor yang turun 20,85 persen dari 286,09 ribu ton pada November 2023 menjadi 226,45 ribu ton pada Desember 2023,” tambahnya.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024