Kendari (ANTARA) -  PT Vale Indonesia Tbk sangat konsen terkait penerapan dalam rangka peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional menjadi momentum untuk terus berkomitmen mengkampanyekan betapa pentingnya penerapan nilai-nilai keselamatan dan kesehatan dalam bekerja.

Wakil Presiden Direktur (Wapresdir)  PT Vale Adriansyah Chaniago, Kamis mengatakan, pembahasan tentang keselamatan dan keberlanjutan teknologi dan digitalisasi merupakan suatu keniscayaan saat ini.

"Kita harus bisa ikut menyertakan itu untuk meningkatkan aspek safety dan sustainability. Namun demikian, peningkatan harus kita lihat bukan dari sisi biaya, kita lihat dari sisi revenue. Jadi, digitalisasi  bisa digunakan sebagai suatu investasi yang ke depannya akan safety dan sustainability dan akhirnya tentu juga dengan bisnis itu sendiri," katanya.

Dalam penerapan soal keselamatan dalam bekerja,  kata Adriansyah, PT Vale  menerapkan prinsip ‘Belajar Bersama’ untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan.

"Jadi, kami tuangkan menjadi beberapa perilaku, fokus utama keselamatan dan keberlanjutan. Kami tuangkan secara detail ke Key Perfomance Indicator (KPI) seluruh personel PT Vale, baik manajemen, maupun tim kerja. Dan ini direview setiap enam bulan,  terutama keselamatan dan pengelolaan risiko dan ada juga kampanye HomeSafe," katanya.

Adriansyah mengungkapkan, PT Vale juga telah mengimplementasikan teknologi untuk aspek keselamatan sebagai cara meminimalisasi tingkat kecelakaan. Salah satu metode untuk menganalisis risiko yang telah dilakukan, yakni dengan menggunakan metode bow tie.

"Kami coba petakan faktor-faktor kecelakaan kerja, yakni karena mengantuk, overspeed yaitu melebihi kecepatan dari yang ditetapkan, dan faktor karena interaksi dengan alat berat," ungkap Adriansyah.

Di kesempatan yang sama, Direktur Teknik atau Kepala Inspektur Tambang Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi menekankan agar  ke depan insan pertambangan tetap harus memberikan penguatan terhadap kegiatan operasional di lapangan dengan mengedepankan budaya K3, agar aman dan selamat dalam bekerja sehingga tetap terjaga keberlangsungan usahanya.

"Keberlangsungan usaha inilah yang menjadi poin kita di tahun ini, karena kita melihat bahwa kita sudah banyak melihat contoh akibat mispersepsi dari bagaimana keselamatan itu yang dipandang masih menjadi center cost dibandingkan investasi,” katanya.

Direktur Utama Majalah Tambang Atep Abdu Rofiq mengatakan, kegiatan Mining Executive Talk bertujuan membahas bagaimana pertambangan memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian negara, juga bisa menyelaraskan dengan kehidupan sosial. Kata Atep, sektor pertambangan menjadi satu penopang perekonomian nasional dan memiliki tanggungjawab terutama terkait sustainability dan green economy.

Menurutnya, digitalisasi dan pemanfaatan teknologi menjadi penting serta menjadi kunci  bagaimana sustainability di sektor pertambangan bisa dilaksanakan. “Jadi, baik di (sektor) mineral maupun di batubara bukan hal yang asing lagi di sektor pertambangan, bahwa teknologi informasi dan kemudian juga teknologi digital ini sudah dikembangkan,” ujar Atep.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024