Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mencapai 2,5 meter atau lebih di perairan Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Diperkirakan tujuh harian di wilayah perairan Sulawesi Tenggara dengan kategori sedang antara 1,25-2,5 meter mulai 22-28 Januari 2024, pukul 20.00 Wita," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Sugeng Widarko dalam rilis diterima di Kendari, Senin.
Ia mengatakan pola angin umumnya bertiup dari barat hingga utara dengan kecepatan 2-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Banggai dan Laut Banda timur Sulawesi Tenggara dengan kecepatan angin hingga 20 knot," ujarnya.
Dia berharap, semua pengguna jasa angkutan laut dan para nelayan agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran atau aktivitas di laut.
Ia menyebut untuk perahu nelayan harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, kapal tongkang terkait dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.
Selain itu, kapal feri harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter, serta kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.
Pihak BMKG juga minta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir, sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada.
"Diperkirakan tujuh harian di wilayah perairan Sulawesi Tenggara dengan kategori sedang antara 1,25-2,5 meter mulai 22-28 Januari 2024, pukul 20.00 Wita," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Sugeng Widarko dalam rilis diterima di Kendari, Senin.
Ia mengatakan pola angin umumnya bertiup dari barat hingga utara dengan kecepatan 2-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Banggai dan Laut Banda timur Sulawesi Tenggara dengan kecepatan angin hingga 20 knot," ujarnya.
Dia berharap, semua pengguna jasa angkutan laut dan para nelayan agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran atau aktivitas di laut.
Ia menyebut untuk perahu nelayan harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, kapal tongkang terkait dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.
Selain itu, kapal feri harus memperhatikan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter, serta kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau kapal pesiar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.
Pihak BMKG juga minta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir, sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada.