Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara memberikan edukasi khusus kepada guru taman kanak-kanak (TK) agar memiliki kemampuan mendidik anak untuk mencegah stunting.
Kepala Dikbud Baubau, MZ.Tamsir Tamim dalam pernyataan resmi yang diterima, Rabu mengatakan, melalui edukasi tersebut, para guru TK diharapkan selain bisa mendidik anak dalam mencegah stunting, juga bisa menyampaikannya kepada orang tua murid sehingga bisa diterapkan di rumah masing-masing.
"Jadi para guru juga memberikan edukasi ke orang tua murid tentang tata cara pemberian gizi yang baik bagi anak. Jika salah (pemberian gizi), maka akan mempengaruhi tumbuh kembang anak," ujar Tamsir Tamim.
Selain itu mantan Asisten 1 Setda Baubau ini mengatakan, upaya lain yang dilakukan Dikbud Baubau dalam mencegah kasus gagal tumbuh kembang fisik pada anak yakni dengan melaksanakan program Anak Asuh Stunting.
Ia mengatakan, program Anak Asuh Stunting Dikbud Baubau berlokasi di Kelurahan Lipu. Melalui program tersebut, pihaknya intens memberikan tambahan gizi kepada anak asuh mereka yang berisiko stunting.
"Anak asuh ini sudah beberapa kali kita berikan tambahan gizi, kita pantau terus perkembangannya dan ada perubahan meski perlahan,"tuturnya.
Untuk diketahui kasus stunting di Kota Baubau saat ini masih berada di angka 26 persen, sehingga masih membutuhkan penurunan 12 persen lagi untuk bisa mencapai target Nasional di angka 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Kepala Dikbud Baubau, MZ.Tamsir Tamim dalam pernyataan resmi yang diterima, Rabu mengatakan, melalui edukasi tersebut, para guru TK diharapkan selain bisa mendidik anak dalam mencegah stunting, juga bisa menyampaikannya kepada orang tua murid sehingga bisa diterapkan di rumah masing-masing.
"Jadi para guru juga memberikan edukasi ke orang tua murid tentang tata cara pemberian gizi yang baik bagi anak. Jika salah (pemberian gizi), maka akan mempengaruhi tumbuh kembang anak," ujar Tamsir Tamim.
Selain itu mantan Asisten 1 Setda Baubau ini mengatakan, upaya lain yang dilakukan Dikbud Baubau dalam mencegah kasus gagal tumbuh kembang fisik pada anak yakni dengan melaksanakan program Anak Asuh Stunting.
Ia mengatakan, program Anak Asuh Stunting Dikbud Baubau berlokasi di Kelurahan Lipu. Melalui program tersebut, pihaknya intens memberikan tambahan gizi kepada anak asuh mereka yang berisiko stunting.
"Anak asuh ini sudah beberapa kali kita berikan tambahan gizi, kita pantau terus perkembangannya dan ada perubahan meski perlahan,"tuturnya.
Untuk diketahui kasus stunting di Kota Baubau saat ini masih berada di angka 26 persen, sehingga masih membutuhkan penurunan 12 persen lagi untuk bisa mencapai target Nasional di angka 14 persen pada tahun 2024 mendatang.