Kepala Bagian Pemeriksa Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMPC Kendari, Trisman Awaluddin dalam keterangannya di Kendari, Senin mengatakan pihaknya secara aktif memberikan asistensi dan edukasi kepada para pelaku UMKM yang berpotensi untuk mengekspor maupun mengimpor produknya secara global.
"Upaya ini dilakukan Bea Cukai dengan harapan UMKM, tidak hanya hasil produknya dipasarkan dalam negeri tapi bisa ekspansi ke luar negeri," kata Bagian Pemeriksa Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMPC Kendari, Trisman Awaluddin pada acara Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Data Ekspor, yang dibuka Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti di Kendari, Senin.
Menurut Trisman, selama ini ekspor Sultra masih didominasi sektor tambang dan sebagian kecil hasil perikanan, sehingga ke depan ada hasil produk dari UMKM non tambang yang juga melakukan ekspor dengan standar dan kualitas yang telah ditentukan.
"Ekspor yang paling mudah untuk pengusaha UMKM adalah ekspor menggunakan barang kiriman pos, dengan syarat berat barang tidak melebihi 100 kilogram. Jika berat barang lebih dari 100 kilogram maka eksportir perlu menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Perusahaan yang memerlukan informasi tentang PEB dapat menghubungi Bea Cukai," terang Trisman.
Ia mengatakan, ekspor Sultra non tambang yang telah berjalan dengan baik ada 14 perusahaan dengan devisa yang disumbangkan ke negara pada selama 2023 sebesar 6,723 juta dolar atau meningkat dibanding dengan 2022 sebesar 4,334 juta dolar.
Adapun hasil perikanan yang di ekspor itu berupa daging kepiting, ikan segar, udang vaname, tuna segar, kepiting hidup, siput laut dan molasses. Molasses ini merupakan produk sampingan dari pemurnian gula oleh salah satu perusahaan pabrik gula di Bombana.
Rangkaian FGD yang dipandu Kepala Statistik Fungsional Muh.Amin itu juga menghadirkan nara sumber dari BPS Pusat, Eka Andriani dengan menghadirkan 20 orang peserta terdiri dari Bank Indonesia, Karantina Perikanan, Dinas Kelautan Perikanan, PT Pelindo, Dinas ESDM, Disperindag dan 10 peserta dari perwakilan perusahaan eksportir di Kota Kendari.