Kendari (ANTARA) - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Koloka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut bahwa peran seorang guru sangat besar dan penting dalam mencegah stunting.
"Guru PAUD diharapkan membuat jadwal makanan bergizi bagi anak didiknya dalam upaya mencegah stunting," ujar Bunda PAUD Koltim Ny Hartini Azis pada pembukaan pelatihan stimulasi dan penanganan stunting jenjang PAUD di Aula Pemda Kolaka Timur, Senin.
Ia mengatakan peran guru dalam mencegah gizi buruk terhadap anak, di antaranya menyediakan jadwal makanan bergizi. Melakukan parenting pencegahan stunting, dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang dapat melakukan pencegahan stunting.
Sebelumnya, Kadis Dikbud Koltim Sarif saat mewakili Bunda PAUD Koltim mengatakan kegiatan pelatihan stimulasi penangan stunting bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru mengenai stunting dan pencegahannya pada anak.
Ia mengatakan peran guru dalam membantu permasalahan gizi anak usia dini itu sangat penting dan tidak boleh di anggap remeh. Karena, persentase penurunan anak yang mengalami kelainan gizi, menjadi turun sedikit demi sedikit, guru dapat membantu dengan cara parenting kepada orang tua, pendidikan gizi, serta pengawasan ketat terkait gizi anak.
Menurut dia, dalam upaya menekan angka stunting, Dikbud memiliki peran sangat penting, salah satunya dengan meningkatkan pendidikan masyarakat dan kesadaran komitmen, dan praktik pengasuhan dan gizi ibu dan anak, dengan menyediakan akses pendidikan anak usia dini yang bisa mempromosikan bagaimana cara menstimulasi anak dan bisa membantu tumbuh kembang anak.
"Satuan pendidikan anak usia dini melalui guru, dapat menjalankan program pemberian makanan tambahan, melaksanakan kerja sama dengan pihak posyandu, puskesmas maupun klinik terdekat untuk melakukan pemberian imunisasi yang sesuai. Selain itu, guru juga dapat mengadakan tes di awal masuk atau pertengahan tahun ajaran, serta rutin melakukan penimbangan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala peserta didik," ucapnya.
Selain itu, tambahnya, satuan PAUD dapat menyelenggarakan program parenting bagi para orang tua atau wali murid secara rutin, dengan topik-topik yang disesuaikan.
"Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan angka penderita stunting di Kabupaten Kolaka Timur berkurang. Kita harus bekerja keras membangun kepedulian dan komitmen untuk memberikan pendidikan sebaik-baiknya kepada anak-anak kita, baik pendidikan agama, etika, ilmu pengetahuan, karena anak-anak yang di lahirkan menggantikan generasi yang tua sebagai pemimpin bangsa untuk menuju generasi emas 2024," ucapnya.
"Guru PAUD diharapkan membuat jadwal makanan bergizi bagi anak didiknya dalam upaya mencegah stunting," ujar Bunda PAUD Koltim Ny Hartini Azis pada pembukaan pelatihan stimulasi dan penanganan stunting jenjang PAUD di Aula Pemda Kolaka Timur, Senin.
Ia mengatakan peran guru dalam mencegah gizi buruk terhadap anak, di antaranya menyediakan jadwal makanan bergizi. Melakukan parenting pencegahan stunting, dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang dapat melakukan pencegahan stunting.
Sebelumnya, Kadis Dikbud Koltim Sarif saat mewakili Bunda PAUD Koltim mengatakan kegiatan pelatihan stimulasi penangan stunting bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru mengenai stunting dan pencegahannya pada anak.
Ia mengatakan peran guru dalam membantu permasalahan gizi anak usia dini itu sangat penting dan tidak boleh di anggap remeh. Karena, persentase penurunan anak yang mengalami kelainan gizi, menjadi turun sedikit demi sedikit, guru dapat membantu dengan cara parenting kepada orang tua, pendidikan gizi, serta pengawasan ketat terkait gizi anak.
Menurut dia, dalam upaya menekan angka stunting, Dikbud memiliki peran sangat penting, salah satunya dengan meningkatkan pendidikan masyarakat dan kesadaran komitmen, dan praktik pengasuhan dan gizi ibu dan anak, dengan menyediakan akses pendidikan anak usia dini yang bisa mempromosikan bagaimana cara menstimulasi anak dan bisa membantu tumbuh kembang anak.
"Satuan pendidikan anak usia dini melalui guru, dapat menjalankan program pemberian makanan tambahan, melaksanakan kerja sama dengan pihak posyandu, puskesmas maupun klinik terdekat untuk melakukan pemberian imunisasi yang sesuai. Selain itu, guru juga dapat mengadakan tes di awal masuk atau pertengahan tahun ajaran, serta rutin melakukan penimbangan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala peserta didik," ucapnya.
Selain itu, tambahnya, satuan PAUD dapat menyelenggarakan program parenting bagi para orang tua atau wali murid secara rutin, dengan topik-topik yang disesuaikan.
"Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan angka penderita stunting di Kabupaten Kolaka Timur berkurang. Kita harus bekerja keras membangun kepedulian dan komitmen untuk memberikan pendidikan sebaik-baiknya kepada anak-anak kita, baik pendidikan agama, etika, ilmu pengetahuan, karena anak-anak yang di lahirkan menggantikan generasi yang tua sebagai pemimpin bangsa untuk menuju generasi emas 2024," ucapnya.