Kendari (ANTARA) - Pemerintah Daerah atau Pemda Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan dua ton beras untuk dijual di kegiatan gerakan pasar murah di Kecamatan Lambandia dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga, serta pengendalian inflasi pangan di kabupaten itu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Koltim Irdawati melalui keterangan resminya di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa dalam kegiatan gerakan pasar murah tersebut disediakan sejumlah bahan pokok dengan harga yang relatif terjangkau dijual di pasar murah Kecamatan Lambandia.

"Hal itu mengundang antusias masyarakat, utamanya kaum ibu-ibu di wilayah Lambandia," kata Irdawati.

Dia menyebutkan bahwa beberapa bahan pokok yang disediakan dalam kegiatan gerakan pasar murah tersebut, yakni beras berukuran lima kilogram dijual seharga Rp54 ribu sebanyak dua ton, minyak goreng per liter dijual seharga Rp15 sampai Rp17 ribu sebanyak 600 liter, gula pasir Rp15 ribu per kilogram sebanyak 48 kilogram, tepung terigu Rp11 ribu sampai Rp12 ribu per kilogram sebanyak 50 dos, dan bawang merah Rp15 ribu per kilogram sebanyak 38 kilogram.

  Suasana kegiatan gerakan pasar murah Pemda Koltim di Kecamatan Lambandia. (Antara/HO-Pemda Koltim)
"Serta bawang putih dijual sebesar Rp30 ribu per kilogram dengan banyak yang akan dijual sebanyak 30 kilogram. Tersedia juga komoditi lainnya seperti telur sebanyak 150 rak," ujarnya.

Irdawati mengungkapkan bahwa kegiatan gerakan pasar murah tersebut dilakukan dalam rangka menekan laju inflasi dan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dalam rangka penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Koltim.

”Ini juga, merupakan bagian dari gerakan membangun dan melayani masyarakat atau GEMAS Kolaka Timur, yang selalu ungkapkan Bapak Bupati, guna memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah laju inflasi dan dampak El Nino yang juga terjadi di daerah kita ini,” ungkap Irdawati.

Ia menambahkan bahwa kegiatan pasar murah tersebut dilakukan di Kecamatan Lambandia karena wilayah tersebut merupakan daerah yang cukup parah mengalami kekeringan.
 

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024