Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menjadikan tanaman bawang merah sebagai komoditi unggulan pertanian daerah setempat di masa datang.

"Alhamdulillah, gerakan tanam bawang merah di dua desa yakni Desa Abadi Jaya dan Kasimpa Jaya sukses. Ada enam titik lokasi fokus dalam gerakan tanam bawang merah ini. Nantinya, pada titik berikutnya akan panen lagi," kata Pj Bupati Muna Barat, Bahri dalam pernyataan yang diterima, Selasa.

Belum lama ini, enam kelompok tani di enam desa di Muna Barat, panen bawang merah dengan produksi rata-rata 9,2 ton hingga 10,3 ton dengan bibit bawang yang diberikan 1,2 ton per kelompok tani.

Ia mengatakan, kegiatan panen ini merupakan hasil dari gerakan penanaman bawang untuk penanganan inflasi daerah. Kegiatan ini dilaksanakan di enam titik, yakni Desa Parura Jaya dan Desa Kasimpa Jaya, Kecamatan Tiworo Selatan.

Kemudian Desa Abadi Jaya Kecamatan Maginti, Desa Wulanga Jaya Kecamatan Tikep. Selanjutnya, Desa Umba Kecamatan Napano Kusambi, dan Desa Lailangga, Kecamatan Wadaga.

Untuk itu, Bahri mengimbau kepada kelompok tani agar hasil panen perdana bawang merah ini tidak semua dijual, namun dapat disimpan untuk keperluan bibit ke depannya.

"Jadi kita tidak perlu lagi harus mendatangkan bibit dari luar. Karena bibitnya sudah ada dari hasil panen pertama," ujar Bahri.

Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri itu menjelaskan, keberhasilan para petani dalam mengembangkan bawang merah di enam desa tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Pemkab Kabupaten Enrekang (Sulawesi Selatan) dan Pemkab Bima Provinsi NTB sebagai wilayah penghasil bawang di tanah air.

Bahri menambahkan, Pemkab Muna Barat pada 2024 mendatang akan menyediakan anggaran untuk bantuan bibit bawang merah kepada kelompok tani.

Tanpa menyebut besaran anggaran yang disiapkan, namun ia melihat antusias petani dalam mengembangkan bawang tersebut serta iklim di wilayah itu sangat cocok sehingga tanaman bawang merah itu menjadi salah satu produk unggulan di Muna Barat.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024