Kendari (ANTARA) - Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyediakan sebanyak 18 ton beras di jual pada pasar murah untuk dua hari ke depan.
"Dalam gerakan pangan murah ini, selain beras yang dijual para pedagang di bawah harga pasar juga sejumlah kebutuhan pokok lainnya seperti, telur, minyak goreng, bawah, dan produk sayuran lainnya di jual di pasar murah ini," kata Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio, saat meninjau sejumlah kios yang menyediakan dan menjual kebutuhan pokok yang di pusatkan di halaman Gelanggang Olahraga (GOR) Apriani Rahayu, di Kendari, Senin.
Gerakan pangan murah itu akan berlangsung selama dua hari ke depan (16-17 Oktober 2023), dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga di bawah dari harga pasaran.
Sebelum meninjau penjualan bahan pokok, Sekda Asrun Lio mewakili Pj Gubernur Sultra itu, mendengar secara langsung sambutan dan arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui zoom dari Jakarta.
Mendagri dalam arahannya, juga melakukan dialog sejumlah Pj Gubernur dan Bupati/Walikota di Indonesia, termasuk Pj.Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto.
"Saya mau tanya untuk Pj Gubernur Sultra, Apakah di Sultra sudah mulai hujan, tanya Mendagri Toto Karnavian kepada Pj Gubernur Sultra.
Sekda Provinsi Asrun Lio menjawab, "di Sultra belum hujan pak menteri. Mohon maaf bapak Pj Gubernur Sultra saat ini sedang perjalanan ke Kota Baubau dalam rangka menghadiri puncak Hari Ulang Tahun Kota Baubau, kata Sekda Asrun.
Mendagri Tito menegaskan kepada seluruh gubernur, bupati dan walikota di Indonesia untuk ikut mengintervensi ketersediaan sejumlah kebutuhan pokok di daerah, terutama bila harga alami gejolak naik, maka segera melakukan pasar murah.
Kata Mendagri, musim kemarau panjang yang melanda tanah air dari pihak BMKG memperkirakan masih terjadi hingga sampai bulan November, meskipun di beberapa daerah sudah ada yang sudah mulai hujan.
"Dengan kondisi kemarau ini, tentu kesiapan Pemda bekerjasama dengan beberapa instansi teknis seperti Bulog, BPBD untuk melakukan koordinasi terutama menyiapkan berbagai hal bagi masyarakat yang terburuk.
Sekda Provinsi Sultra Drs.H.Asrun Lio, M.Hum, PhD di dampingi OPD , saat meninjau stand-stand yang menyediakan sejumlah kebutuhan pokok dalam rangkaian Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di seluruh Indonesia. Untuk GPM di Sultra di pusatkan di halaman GOR Apriyani Rahayu Kota Kendari, Senin. (Foto Antara/Azis senong)
Sekda Provinsi Asrun Lio yang didampingi Kadis Ketahanan Pangan Sultra Aris Sismanto mengatakan, kegiatan pangan murah itu bertujuan untuk memberi keleluasaan warga untuk datang berbelanja sesuai kebutuhan mereka dengan harga yang lebih terjangkau.
Untuk diketahui, harga beras di jual Rp11.500/kg sementara di pasaran mencapai Rp13.500 per kg, telur ayam di jual Rp50.000 per rak (30 butir) atau jauh lebih murah dibanding dengan harga pasar yang kini mencapai Rp55.000- Rp60.000 per rak. Gula pasir lokal di jual Rp12.500 per kg sementara di pasaran mencapai Rp14.500/kg.
"Dalam gerakan pangan murah ini, selain beras yang dijual para pedagang di bawah harga pasar juga sejumlah kebutuhan pokok lainnya seperti, telur, minyak goreng, bawah, dan produk sayuran lainnya di jual di pasar murah ini," kata Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio, saat meninjau sejumlah kios yang menyediakan dan menjual kebutuhan pokok yang di pusatkan di halaman Gelanggang Olahraga (GOR) Apriani Rahayu, di Kendari, Senin.
Gerakan pangan murah itu akan berlangsung selama dua hari ke depan (16-17 Oktober 2023), dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga di bawah dari harga pasaran.
Sebelum meninjau penjualan bahan pokok, Sekda Asrun Lio mewakili Pj Gubernur Sultra itu, mendengar secara langsung sambutan dan arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui zoom dari Jakarta.
Mendagri dalam arahannya, juga melakukan dialog sejumlah Pj Gubernur dan Bupati/Walikota di Indonesia, termasuk Pj.Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto.
"Saya mau tanya untuk Pj Gubernur Sultra, Apakah di Sultra sudah mulai hujan, tanya Mendagri Toto Karnavian kepada Pj Gubernur Sultra.
Sekda Provinsi Asrun Lio menjawab, "di Sultra belum hujan pak menteri. Mohon maaf bapak Pj Gubernur Sultra saat ini sedang perjalanan ke Kota Baubau dalam rangka menghadiri puncak Hari Ulang Tahun Kota Baubau, kata Sekda Asrun.
Mendagri Tito menegaskan kepada seluruh gubernur, bupati dan walikota di Indonesia untuk ikut mengintervensi ketersediaan sejumlah kebutuhan pokok di daerah, terutama bila harga alami gejolak naik, maka segera melakukan pasar murah.
Kata Mendagri, musim kemarau panjang yang melanda tanah air dari pihak BMKG memperkirakan masih terjadi hingga sampai bulan November, meskipun di beberapa daerah sudah ada yang sudah mulai hujan.
"Dengan kondisi kemarau ini, tentu kesiapan Pemda bekerjasama dengan beberapa instansi teknis seperti Bulog, BPBD untuk melakukan koordinasi terutama menyiapkan berbagai hal bagi masyarakat yang terburuk.
Sekda Provinsi Asrun Lio yang didampingi Kadis Ketahanan Pangan Sultra Aris Sismanto mengatakan, kegiatan pangan murah itu bertujuan untuk memberi keleluasaan warga untuk datang berbelanja sesuai kebutuhan mereka dengan harga yang lebih terjangkau.
Untuk diketahui, harga beras di jual Rp11.500/kg sementara di pasaran mencapai Rp13.500 per kg, telur ayam di jual Rp50.000 per rak (30 butir) atau jauh lebih murah dibanding dengan harga pasar yang kini mencapai Rp55.000- Rp60.000 per rak. Gula pasir lokal di jual Rp12.500 per kg sementara di pasaran mencapai Rp14.500/kg.