Kendari (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari, Sulawesi Tenggara, menggandeng Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Sulawesi Selatan untuk menyelidiki kasus dugaan penembakan orang tidak dikenal (OTK) terhadap rumah politikus PDI Perjuangan Sultra di Jalan Lumba-lumba Kota Kendari.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Kendari AKP Fitrayadi di Kendari, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kerusakan rumah politikus PDI Perjuangan Fajar Hasan dengan melibatkan tim dari Bidlabfor Polda Sulsel untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kami telah berkoordinasi telah Bidlabfor Polda Sulsel. Terkait dengan hasil, kami masih menunggu Bidlabfor karena tadi telah melakukan olah TKP," kata Fitrayadi.
Mantan Kepala Satreskrim Polres Konawe Selatan itu juga menjelaskan bahwa tim Bidlabfor Polda Sulsel juga telah melakukan investigasi dan menunggu waktu estimasi 5 hari untuk mengeluarkan hasil investigasi mereka terhadap kerusakan rumah tersebut.
Fitrayadi menyebutkan bahwa pihaknya saat ini belum bisa menentukan peristiwa kerusakan jendela rumah Fajar Hasan itu apakah bentuk tindak pidana atau hal lain sebelum Bidlabfor Polda Sulsel mengeluarkan hasil dari penyelidikannya.
"Kesimpulan sementara itu bocornya kaca itu akibat tekanan benda kecil. Namun, kami masih menunggu hasil dari Bidlabfor Polda Sulsel," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolresta Kendari Kombes Pol. Muhammad Eka Fathurrahman di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya menerima aduan dugaan penembakan jendela rumah Fajar Hasan pada pukul 15.00 WITA.
"Seseorang melaporkan ke Porlesta di kediamannya ada kerusakan jendela," kata Kombes Pol. Eka Fathurrahman.
Setelah menerima aduan tersebut, pihaknya kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung melakukan olah TKP. Ditemukan di lantai dua rumah calon anggota DPR RI itu terdapat kerusakan yang berbentuk sebuah lubang.
"Ketika olah TKP, kami temukan yang punya rumah adalah atas nama Fajar Hasan, seorang caleg dari salah satu partai. Kami menemukan di lantai dua rumah tersebut terdapat kerusakan dalam bentuk sebuah lubang tinggi atau panjangnya itu kurang lebih 2 sentimeter dengan lebar 1 cm," ujarnya.
Baca juga: Polisi selidiki rumah politisi PDIP Sulawesi Tenggara yang diduga ditembak OTK
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Kendari AKP Fitrayadi di Kendari, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kerusakan rumah politikus PDI Perjuangan Fajar Hasan dengan melibatkan tim dari Bidlabfor Polda Sulsel untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kami telah berkoordinasi telah Bidlabfor Polda Sulsel. Terkait dengan hasil, kami masih menunggu Bidlabfor karena tadi telah melakukan olah TKP," kata Fitrayadi.
Mantan Kepala Satreskrim Polres Konawe Selatan itu juga menjelaskan bahwa tim Bidlabfor Polda Sulsel juga telah melakukan investigasi dan menunggu waktu estimasi 5 hari untuk mengeluarkan hasil investigasi mereka terhadap kerusakan rumah tersebut.
Fitrayadi menyebutkan bahwa pihaknya saat ini belum bisa menentukan peristiwa kerusakan jendela rumah Fajar Hasan itu apakah bentuk tindak pidana atau hal lain sebelum Bidlabfor Polda Sulsel mengeluarkan hasil dari penyelidikannya.
"Kesimpulan sementara itu bocornya kaca itu akibat tekanan benda kecil. Namun, kami masih menunggu hasil dari Bidlabfor Polda Sulsel," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolresta Kendari Kombes Pol. Muhammad Eka Fathurrahman di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya menerima aduan dugaan penembakan jendela rumah Fajar Hasan pada pukul 15.00 WITA.
"Seseorang melaporkan ke Porlesta di kediamannya ada kerusakan jendela," kata Kombes Pol. Eka Fathurrahman.
Setelah menerima aduan tersebut, pihaknya kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung melakukan olah TKP. Ditemukan di lantai dua rumah calon anggota DPR RI itu terdapat kerusakan yang berbentuk sebuah lubang.
"Ketika olah TKP, kami temukan yang punya rumah adalah atas nama Fajar Hasan, seorang caleg dari salah satu partai. Kami menemukan di lantai dua rumah tersebut terdapat kerusakan dalam bentuk sebuah lubang tinggi atau panjangnya itu kurang lebih 2 sentimeter dengan lebar 1 cm," ujarnya.
Baca juga: Polisi selidiki rumah politisi PDIP Sulawesi Tenggara yang diduga ditembak OTK