Kolaka (ANTARA) - Direktur Utama PT Vale Indonesia, Vebryani Eddy mengatakan pembukaan lahan pertambangan yang akan dilakukan oleh PT.Vale Indonesia di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka,Sultra harus sejalan dengan program reklamasi sebagai komitmen menjaga lingkungan sebelum ditambang.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT.Vale Indonesia Ny.Vebryani Eddy saat melakukan " Groundbreaking Nursery Indonesia Growth Project (IGP) Kolaka bersama Pemerintah Daerah setempat.
Menurutnya ini sebagai langkah awal untuk pembuktian dan komitmen terhadap lingkungan yang selama ini dilaksanakan oleh PT.Vale dalam membangun tambang baru yang beriringan dengan membangun persemaian.
" Pada hakikatnya persemaian,rehabilitasi dan tambang harus berjalan secara bersamaan dan bukan dilakukan di akhir tambang," katanya.
Vebry juga menjelaskan saat kunjungan Kerja Presiden RI ke wilayah pertambangan milik PT.Vale Indonesia di Soroako sempat bertanya tentang penambangan dan reklamasi yang dilakukan perusahaan secara bersamaan yang perencanaannya dilakukan dari awal hingga akhir.
Saat membuka tambang lanjut dia pihaknya juga sudah merencanakan menutup tambang dengan reklamasi saat itu juga sehingga reklamasi tidak dilakukan di akhir pertambangan karena dianggap mahal dan tidak berhasil.
" Dan itu sudah di buktikan di Soroako dan kegiatan ini juga akan dilakukan di Pomalaa project," ungkap Vebry.
Sementara Bupati Kolaka,Ahmad Safei mengatakan ini salah satu langkah maju yang dilakukan selama ini,karena apa yang akan dilaksanakan bukan saja kebutuhan bagi PT.Vale Indonesia karena penyemaian bibit sebanyak satu juta untuk seluruh kegiatan penghijauan yang ada di Kolaka bahkan di luar daerah.
Persemaian bibit penghijauan yang dilakukan oleh PT.Vale lanjut dia dilakukan di kebun raya Kolaka yang berfungsi sebagai pengkayaan,edukasi dan penelitian sehingga lima hektar diserahkan ke PT.Vale untuk dilakukan persemaian bibit tanaman.
" Kita berharap sinergi ini antara Pemerintah dan PT.Vale berjalan dengan baik," katanya.
Safei juga menjelaskan dari 60 Kebun Raya yang ada di Indonesia,Kebun Raya Kolaka merupakan satu-satunya yang memiliki nursery di dalam lokasi itu dan menjadi hal baru dalam pembangunan kebun raya.
Keberadaan kebun raya di Kolaka lanjut dia pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten sudah di janji oleh Kementerian PUPR untuk membangun infrastruktur di dalamnya namun dalam perjalanan COVID19 melanda Indonesia sehingga tertunda hingga saat ini.
Begitu juga dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),pihak Pemerintah sudah bekerjasama namun dalam perjalanannya LIPI berubah nama menjadi Badan Riset Indonesia (BRIN) sehingga perkembangan pembangunan kebun raya jadi terhambat.
" Mudah-mudahan tahun 2024 kita sudah mendapatkan rekomendasi terkait Kebun Raya Kolaka," ungkap Bupati dua periode itu.
Pemerintah Kabupaten Kolaka juga memberikan apresiasi kepada PT.Vale yang sudah melaksanakan pencanangan persemaian bibit untuk reklamamasi yang berjalan seiring dengan aktivitas pertambangan yang akan berjalan.
Karena biasanya kata Safei reklamasi dilakukan oleh perusahaan pertambangan lainnya dilakukan di akhir pertambangan namun dengan keberadaan PT.Vale Indonesia melakukan hal yang berbeda dengan perusahaan lainnya.
Safei juga berharap kepada manajemen PT.Vale untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya sehingga masyarakat Kolaka juga bisa bekerja di perusahaan itu karena di ketahui masyarakat Kolaka banyak bekerja di luar daerah khususnya diperusahaan pertambangan.
Kehadiran investasi di Kolaka lanjut dia harus dijaga agar bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat khususnya di tingkat lokal sehingga kolaborasi harus tetap di bangun antara Pemerintah,dunia usaha serta masyarakat.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT.Vale Indonesia Ny.Vebryani Eddy saat melakukan " Groundbreaking Nursery Indonesia Growth Project (IGP) Kolaka bersama Pemerintah Daerah setempat.
Menurutnya ini sebagai langkah awal untuk pembuktian dan komitmen terhadap lingkungan yang selama ini dilaksanakan oleh PT.Vale dalam membangun tambang baru yang beriringan dengan membangun persemaian.
" Pada hakikatnya persemaian,rehabilitasi dan tambang harus berjalan secara bersamaan dan bukan dilakukan di akhir tambang," katanya.
Vebry juga menjelaskan saat kunjungan Kerja Presiden RI ke wilayah pertambangan milik PT.Vale Indonesia di Soroako sempat bertanya tentang penambangan dan reklamasi yang dilakukan perusahaan secara bersamaan yang perencanaannya dilakukan dari awal hingga akhir.
Saat membuka tambang lanjut dia pihaknya juga sudah merencanakan menutup tambang dengan reklamasi saat itu juga sehingga reklamasi tidak dilakukan di akhir pertambangan karena dianggap mahal dan tidak berhasil.
" Dan itu sudah di buktikan di Soroako dan kegiatan ini juga akan dilakukan di Pomalaa project," ungkap Vebry.
Sementara Bupati Kolaka,Ahmad Safei mengatakan ini salah satu langkah maju yang dilakukan selama ini,karena apa yang akan dilaksanakan bukan saja kebutuhan bagi PT.Vale Indonesia karena penyemaian bibit sebanyak satu juta untuk seluruh kegiatan penghijauan yang ada di Kolaka bahkan di luar daerah.
Persemaian bibit penghijauan yang dilakukan oleh PT.Vale lanjut dia dilakukan di kebun raya Kolaka yang berfungsi sebagai pengkayaan,edukasi dan penelitian sehingga lima hektar diserahkan ke PT.Vale untuk dilakukan persemaian bibit tanaman.
" Kita berharap sinergi ini antara Pemerintah dan PT.Vale berjalan dengan baik," katanya.
Safei juga menjelaskan dari 60 Kebun Raya yang ada di Indonesia,Kebun Raya Kolaka merupakan satu-satunya yang memiliki nursery di dalam lokasi itu dan menjadi hal baru dalam pembangunan kebun raya.
Keberadaan kebun raya di Kolaka lanjut dia pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten sudah di janji oleh Kementerian PUPR untuk membangun infrastruktur di dalamnya namun dalam perjalanan COVID19 melanda Indonesia sehingga tertunda hingga saat ini.
Begitu juga dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),pihak Pemerintah sudah bekerjasama namun dalam perjalanannya LIPI berubah nama menjadi Badan Riset Indonesia (BRIN) sehingga perkembangan pembangunan kebun raya jadi terhambat.
" Mudah-mudahan tahun 2024 kita sudah mendapatkan rekomendasi terkait Kebun Raya Kolaka," ungkap Bupati dua periode itu.
Pemerintah Kabupaten Kolaka juga memberikan apresiasi kepada PT.Vale yang sudah melaksanakan pencanangan persemaian bibit untuk reklamamasi yang berjalan seiring dengan aktivitas pertambangan yang akan berjalan.
Karena biasanya kata Safei reklamasi dilakukan oleh perusahaan pertambangan lainnya dilakukan di akhir pertambangan namun dengan keberadaan PT.Vale Indonesia melakukan hal yang berbeda dengan perusahaan lainnya.
Safei juga berharap kepada manajemen PT.Vale untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya sehingga masyarakat Kolaka juga bisa bekerja di perusahaan itu karena di ketahui masyarakat Kolaka banyak bekerja di luar daerah khususnya diperusahaan pertambangan.
Kehadiran investasi di Kolaka lanjut dia harus dijaga agar bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat khususnya di tingkat lokal sehingga kolaborasi harus tetap di bangun antara Pemerintah,dunia usaha serta masyarakat.