Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyalurkan 1.800 ekor ayam ras petelur ke kelompok peternak di wilayah Bumi Patowanua sebagai bentuk upaya mendukung peternak lokal dan menekan laju inflasi.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolut Ismail Mustara melalui keterangan resminya Jumat, mengatakan penyaluran ribuan ekor ayam ras petelur itu dirangkaikan dengan peluncuran Program Gerakan Mandiri Telur di Kabupaten Kolut.
Dia menyebutkan bahwa pada kesempatan tersebut, sebanyak 1.800 ekor ayam ras itu dibagikan ke empat kelompok peternak yang beruntung menerima bantuan tersebut.
"Dua kelompok diberikan 500 ekor ayam masing-masing, sementara dua kelompok lainnya mendapatkan 400 ekor ayam. Kelompok penerima manfaat ini terdiri dari Kelompok Lasusua dua kelompok, Kelompok Jabal Kubis satu kelompok, dan Kelompok Ranteangin satu kelompok," kata Ismail.
Dia menyebutkan bahwa anggaran yang dialokasikan dalam program tersebut sebesar Rp198 juta, yang merupakan bagian dari basis percontohan Desa Mandiri Telur.
"Tujuan utama dari program ini adalah untuk memungkinkan kelompok peternak menghasilkan telur secara mandiri, termasuk pengadaan pakan bagi ayam sebelum mereka mulai bertelur," sebutnya.
Ismail mengungkapkan bahwa kegiatan Mandiri Telur itu merupakan salah satu program dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengatasi inflasi di Kabupaten Kolut.
"Dengan memungkinkan kelompok peternak untuk mandiri, kita dapat memastikan pasokan telur yang stabil, yang pada gilirannya akan membantu menjaga harga tetap stabil," ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kolut Sukanto Toding mengapresiasi program Mandiri Telur itu. Hal itu dapat mengantisipasi fluktuasi harga telur yang kerap terjadi di Kolut,
"Dengan Program Gerakan Mandiri Telur, kita dapat memprioritaskan produksi lokal dan bahkan menjadi pemasok bagi daerah sekitar. Ini juga memicu pengembangan kelembagaan peternakan yang lebih kuat," ujarnya.
Ia berharap dengan Program Gerakan Mandiri Telur itu dapat menciptakan kemandirian ekonomi lokal sambil berkontribusi dalam mengendalikan laju inflasi di Kolut.
“Program ini diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi peternak dan masyarakat setempat," harapnya.