Kendari (ANTARA) - Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka serangkaian kegiatan Kompetisi Sains Madrasah dan Madrasah Young Researches Supercamp Tingkat Nasional Tahun 2023 di Kota Kendari.
Kakanwil Kemenag Sultra, Muhammad Saleh di Kendari, Rabu mengatakan kegiatan Kompetisi Sains Madrasah dan Madrasah Young Researches Supercamp tingkat Nasional tahun 2023 di Kota Kendari patut diapresiasi mengingat kegiatan ini pertama dilakukan di Bumi Anoa, Sultra.
Temu wicara menghadirkan narasumber Rektor IAIN Kendari Husain Insawan, Rektor UIN Sunan Ampel Akhmad Muzakki, UIN Maulana Malik Ibrahim, Abdussakir, dan BRIN Anggoro Tri Mursito.
Dalam sambutannya Kakanwil Muhammad Saleh mengatakan nasib bangsa ada di tangan generasi milenial. Untuk itu generasi muda harus terus belajar memperkaya ilmu pengetahuannya.
Ia juga memberikan motivasi bagi para siswa untuk terus belajar mengejar cita-cita dan Tidak mudah menyerah meskipun dalam keterbatasan.
"Kondisi ekonomi jangan membatasi ruang untuk meraih sebuah kesuksesan. Banyak orang-orang besar, orang hebat yang masa lalunya ditempa dengan keterbatasan ekonomi," ungkapnya.
Hal itu dibuktikan oleh Muhammad Saleh yang dulu hanya seorang tukang becak, kini bisa jadi Kakanwil. Semua karena kegigihan, kerja keras, dan doa, sehingga dirinya bisa sampai pada posisi saat ini.
Apa yang dilalui, menurut dia, membuktikan bahwa prestasi tidaklah ditentukan oleh keterbatasan ekonomi keluarga. Sekalipun dari keluarga tidak mampu, prestasi tetaplah bisa diraih.
"Keterbatasan ekonomi bukanlah akhir dari segalanya. Banyak cara untuk mewujudkan impian dan mendapatkan pendidikan yang sama seperti orang lain. Dimana ada kemauan, di situ ada jalan," ujar Kakanwil.
Temu wicara berlangsung dalam diskusi santai, namun serius dan penuh keakraban. Kakanwil berharap kegiatan tersebut bisa memberikan nilai tambah bagi pengembangan Madrasah.
Adapun beberapa topik yang dibawakan oleh para narasumber diantaranya peran Kompetisi Sains Madrasah dalam menumbuhkan budaya akademik siswa sejak dini dan tantangan Soal Kompetisi Sains Madrasah yang berintergrasi sains dan Islam.
Kakanwil Kemenag Sultra, Muhammad Saleh di Kendari, Rabu mengatakan kegiatan Kompetisi Sains Madrasah dan Madrasah Young Researches Supercamp tingkat Nasional tahun 2023 di Kota Kendari patut diapresiasi mengingat kegiatan ini pertama dilakukan di Bumi Anoa, Sultra.
Temu wicara menghadirkan narasumber Rektor IAIN Kendari Husain Insawan, Rektor UIN Sunan Ampel Akhmad Muzakki, UIN Maulana Malik Ibrahim, Abdussakir, dan BRIN Anggoro Tri Mursito.
Dalam sambutannya Kakanwil Muhammad Saleh mengatakan nasib bangsa ada di tangan generasi milenial. Untuk itu generasi muda harus terus belajar memperkaya ilmu pengetahuannya.
Ia juga memberikan motivasi bagi para siswa untuk terus belajar mengejar cita-cita dan Tidak mudah menyerah meskipun dalam keterbatasan.
"Kondisi ekonomi jangan membatasi ruang untuk meraih sebuah kesuksesan. Banyak orang-orang besar, orang hebat yang masa lalunya ditempa dengan keterbatasan ekonomi," ungkapnya.
Hal itu dibuktikan oleh Muhammad Saleh yang dulu hanya seorang tukang becak, kini bisa jadi Kakanwil. Semua karena kegigihan, kerja keras, dan doa, sehingga dirinya bisa sampai pada posisi saat ini.
Apa yang dilalui, menurut dia, membuktikan bahwa prestasi tidaklah ditentukan oleh keterbatasan ekonomi keluarga. Sekalipun dari keluarga tidak mampu, prestasi tetaplah bisa diraih.
"Keterbatasan ekonomi bukanlah akhir dari segalanya. Banyak cara untuk mewujudkan impian dan mendapatkan pendidikan yang sama seperti orang lain. Dimana ada kemauan, di situ ada jalan," ujar Kakanwil.
Temu wicara berlangsung dalam diskusi santai, namun serius dan penuh keakraban. Kakanwil berharap kegiatan tersebut bisa memberikan nilai tambah bagi pengembangan Madrasah.
Adapun beberapa topik yang dibawakan oleh para narasumber diantaranya peran Kompetisi Sains Madrasah dalam menumbuhkan budaya akademik siswa sejak dini dan tantangan Soal Kompetisi Sains Madrasah yang berintergrasi sains dan Islam.