Kolaka (ANTARA) - Bupati Kolaka, Sulawesi Tenggara, Ahmad Safei, menyampaikan secara garis besar rencana perubahan APBD tahun anggaran 2023 yang meliputi rencana perubahan pendapatan daerah,perubahan belanja daerah dan rencana perubahan pembiayaan daerah pada rapat paripurna yang digelar di gedung DPRD setempat.
Menurutnya pendapatan daerah yang semula di rencanakan sebesar Rp1,50 triliun dalam APBD perubahan akan menjadi sebesar Rp1,76 triliun naik sebesar 17,18 persen atau sekitar Rp258,85 miliar yang bersumber dari PAD,pendapatan transfer dan pendapatan lain-lain yang sah.
Secara umum lanjut dia peningkatan PAD ditargetkan sebesar Rp168,20 miliar namun pada perubahan APBD sebesar Rp185,52 miliar atau naik sebesar 10,30 persen dan begitu juga dengan pendapatan transfer yang semula ditargetkan Rp1,33 triliun,pada perubahan APBD naik 18,05 persen atau sebesar 240,86 miliar.
Begitu juga dengan target pendapatan lain-lain yang sah diperkirakan meningkat 17,04 persen sebesar Rp671,47 juta dari semula yang ditargetkan sebesar Rp3,94 miliar namun pada perubahan APBD menjadi Rp4,61 miliar.
"Sementara alokasi perubahan belanja daerah juga mengalami peningkatan dari Rp1,66 triliun menjadi Rp1,86 triliun atau naik sebesar 11,88 persen," katanya.
Safei juga menjelaskan sementara rencana perubahan pembiayaan daerah pada penetapan APBD tahun 2023 dimana penerimaan pembiayaan ditargetkan Rp168 miliar yang bersumber dari prediksi Silpa 2022,pada perubahan 2023 berdasarkan hasil audit BPK penerimaan pembiayaan mencapai Rp118,02 miliar.
Sementara berdasarkan perhitungan selisih antara pendapatan dan belanja daerah maka dalam rancangan perubahan APBD tahun 2023 terjadi defisit belanja sebesar Rp102,47 miliar sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) berada pada posisi berimbang atau Rp0 rupiah.
" Jadi kesimpulannya total APBD kolaka tahun anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp1,67 triliun terjadi peningkatan sebesar Rp1,88 triliun dalam APBD perubahan," ungkap Bupati dua periode itu.
Menurutnya pendapatan daerah yang semula di rencanakan sebesar Rp1,50 triliun dalam APBD perubahan akan menjadi sebesar Rp1,76 triliun naik sebesar 17,18 persen atau sekitar Rp258,85 miliar yang bersumber dari PAD,pendapatan transfer dan pendapatan lain-lain yang sah.
Secara umum lanjut dia peningkatan PAD ditargetkan sebesar Rp168,20 miliar namun pada perubahan APBD sebesar Rp185,52 miliar atau naik sebesar 10,30 persen dan begitu juga dengan pendapatan transfer yang semula ditargetkan Rp1,33 triliun,pada perubahan APBD naik 18,05 persen atau sebesar 240,86 miliar.
Begitu juga dengan target pendapatan lain-lain yang sah diperkirakan meningkat 17,04 persen sebesar Rp671,47 juta dari semula yang ditargetkan sebesar Rp3,94 miliar namun pada perubahan APBD menjadi Rp4,61 miliar.
"Sementara alokasi perubahan belanja daerah juga mengalami peningkatan dari Rp1,66 triliun menjadi Rp1,86 triliun atau naik sebesar 11,88 persen," katanya.
Safei juga menjelaskan sementara rencana perubahan pembiayaan daerah pada penetapan APBD tahun 2023 dimana penerimaan pembiayaan ditargetkan Rp168 miliar yang bersumber dari prediksi Silpa 2022,pada perubahan 2023 berdasarkan hasil audit BPK penerimaan pembiayaan mencapai Rp118,02 miliar.
Sementara berdasarkan perhitungan selisih antara pendapatan dan belanja daerah maka dalam rancangan perubahan APBD tahun 2023 terjadi defisit belanja sebesar Rp102,47 miliar sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) berada pada posisi berimbang atau Rp0 rupiah.
" Jadi kesimpulannya total APBD kolaka tahun anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp1,67 triliun terjadi peningkatan sebesar Rp1,88 triliun dalam APBD perubahan," ungkap Bupati dua periode itu.