Kendari (ANTARA) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara.  mendapatkan penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor pantun moderasi beragama terbanyak melalui aplikasi TikTok. 

Penghargaan pantun beragama terbanyak melalui tiktok yang melibatkan 4.079 mahasiswa tersebut diserahkan kepada Rektor IAIN Kendari, Husain Insawan, Senin. 

Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo mengatakan bahwa rekor MURI yang dapatkan IAIN Kendari melalui suatu kegiatan yang melibatkan jumlah peserta yang terbanyak.

seluruh mahasiswa baru juga mahasiswa lama serta seluruh civitas dari IAIN Kendari berkolaborasi dan sukses memecahkan rekor MURI dengan membuat pantun moderasi beragama yang diunggah melalui aplikasi Tik Tok.

“Ini tentunya memenuhi kriterianya MURI, yaitu superlative atau sebagai yang terbanyak di Indonesia,” ujarnya.

Menurut dia, awalnya yang diusulkan IAIN Kendari sebanyak 3.000 unggahan pantun moderasi beragama, tetapi setelah diverifikasi ulang oleh Tim MURI hingga pukul 16.30 WITA, didapatkan ada 4.079 konten.

“Insya Allah kami juga akan memantau terus, karena bisa jadi ini akan bertambah tapi sementara total itu 4.079 konten pantai moderasi beragama telah memecahkan rekor MURI. Karena MURI pernah mencatat tahun lalu hanya 1.200 konten,” katanya.

Dikatakan, bahwa MURI yang didapatkan IAIN Kendari tersebut sesuai dengan visi misi kampus tersebut yakni untuk mewujudkan kampus yang moderat dan visioner.

“Dimana salah satu pengenalannya adalah anak-anak, para mahasiswa baru diajak untuk bisa berkompetitif, bersaing, tidak hanya di dunia pendidikan tetapi juga di dunia digitalisasi yang sekarang perkembangannya sudah pesat sekali,” ungkapnya.
 
Sementara itu, Rektor IAIN Kendari, Dr Husain Insawan mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan dalam hal pembuatan atau pemecahan rekor MURI hingga akhirnya mendapatkan penghargaan tersebut tidak lebih dari 14 Hari.

"Hal ini berkat dukungan pihak MURI, panitia, para pejabat struktural, fungsional maupun pejabat dengan tugas tambahan. Sehingga kita bisa mempersembahkan rekor MURI pantun moderasi beragama terbanyak melalui aplikasi Tiktok ini," katanya.

Menurutnya, inisiasi pembuatan pantun moderasi beragama tersebut sejalan dengan visi manajerial IAIN Kendari yaitu unggul dalam moderasi dan visioner dalam pengembangan, sehingga mewujudkan hal itu, maka pihaknya melakukan pemecahan rekor MURI dengan peserta terbanyak untuk pantun moderasi beragama.

“Artinya, untuk moderasi kita bisa lakukan dalam berbagai program, dalam berbagai macam kegiatan. Salah satunya dengan melibatkan mahasiswa baru, civitas akademika agar mereka akrab dengan prinsip dan nilai moderasi,” katanya.

“Lalu kemudian mereka juga akrab dengan digitalisasi, dalam hal ini media sosial. Itulah yang kami lakukan karena kami mengusung moderasi dan visioner,” ujarnya.

Rektor juga menyampaikan, melalui rekor MURI tersebut pihaknya bisa mempublikasikan IAIN Kendari bahwa kampus tersebut bisa mendunia dan bisa memanfaatkan sistem digital serta bisa memasyarakatkan moderasi beragama dengan menggunakan kearifan lokal yaitu pantun.

“Itu khas Indonesia, tidak ada literasi tentang pantun di dunia, itu milik Indonesia jadi khas kearifan Indonesia, moderasi juga kita dorong agar seluruh masyarakat, terlebih mahasiswa kampus bisa memahami moderasi dan mempraktikkan moderasi dalam kehidupan,” pungkas rektor.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024