Kendari (ANTARA) - Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, La Ode Ahmad Monianse meminta Pers menyajikan berita yang mencerdaskan pemilih untuk mewujudkan Pemilu berkualitas di tahun 2024.
"Untuk menghasilkan Pemilu yang berkualitas dibutuhkan kecerdasan wajib pilih dan salah satu cara mencerdaskan wajib pilih adalah peran pers memberi informasi Pemilu secara tepat dan benar," kata Ahmad Monianse dalam rangkaian Konferensi PWI dan dirangkaikan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di salah satu hotel di Kota Baubau, Senin.
Menurut Wali Kota, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang strategis untuk menyiapkan langkah besar bangsa Indonesia menyambut tahun emas pada 2045 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga meminta pers turut andil menyelamatkan informasi yang bias yang dapat berdampak pada perpecahan anak bangsa.
Karena menurut Wali Kota, pengalaman Pemilu lima tahun lalu, sempat membuat masyarakat terpecah dengan istilah Cebong-Kampret akibat biasanya informasi.
"Berpulang dari pengalaman lima tahun lalu, kita sangat berharap Pers benar-benar dapat berdiri netral pada Pemilu 2024 dan memberikan pencerdasan ke Pemiluan yang tepat," tuturnya.
Walikota juga menyampaikan apresiasi kepada rekan-rekan wartawan yang selama ini sudah menjadi mitra terbaik pada pemerintah dalam menyajikan informasi selama ini.
"Saya tidak bisa pungkiri bahwa kemajuan sebuah daerah bisa ditentukan oleh teman-teman wartawan karena memberikan kecerdasan kepada warga. Olehnya pemerintah harus hati-hati karena warganya sudah pada cerdas," ujarnya.
Mini Serasehan dengan topik "Jurnalis Profesional Menyongsong Pemilu 2024" yang digelar PWI Baubau, juga menghadirkan pembicara Anggota DPD RI Dapil Sultra dan juga mantan Wali Kota Baubau dua periode MZ. Amirul Tamim, Ketua PWI Sultra Sarjono, Ketua KPU Baubau La Ode Supardi serta Asisten I Setda Buton, Alimani dengan moderator Irwansyah Amunu.
Sehari sebelumnya pada Minggu (13/8), dilakukan Konferensi ke-VI pemilihan Ketua PWI Baubau periode 2023-2026, La Ode Aswarlin kembali terpilih menjabat Ketua PWI Baubau setelah mengantongi 17 suara mengalahkan saingannya Ardi Toris yang hanya meraih satu suara dari 19 peserta dan satu suara dinyatakan abstain.
"Untuk menghasilkan Pemilu yang berkualitas dibutuhkan kecerdasan wajib pilih dan salah satu cara mencerdaskan wajib pilih adalah peran pers memberi informasi Pemilu secara tepat dan benar," kata Ahmad Monianse dalam rangkaian Konferensi PWI dan dirangkaikan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di salah satu hotel di Kota Baubau, Senin.
Menurut Wali Kota, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang strategis untuk menyiapkan langkah besar bangsa Indonesia menyambut tahun emas pada 2045 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga meminta pers turut andil menyelamatkan informasi yang bias yang dapat berdampak pada perpecahan anak bangsa.
Karena menurut Wali Kota, pengalaman Pemilu lima tahun lalu, sempat membuat masyarakat terpecah dengan istilah Cebong-Kampret akibat biasanya informasi.
"Berpulang dari pengalaman lima tahun lalu, kita sangat berharap Pers benar-benar dapat berdiri netral pada Pemilu 2024 dan memberikan pencerdasan ke Pemiluan yang tepat," tuturnya.
Walikota juga menyampaikan apresiasi kepada rekan-rekan wartawan yang selama ini sudah menjadi mitra terbaik pada pemerintah dalam menyajikan informasi selama ini.
"Saya tidak bisa pungkiri bahwa kemajuan sebuah daerah bisa ditentukan oleh teman-teman wartawan karena memberikan kecerdasan kepada warga. Olehnya pemerintah harus hati-hati karena warganya sudah pada cerdas," ujarnya.
Mini Serasehan dengan topik "Jurnalis Profesional Menyongsong Pemilu 2024" yang digelar PWI Baubau, juga menghadirkan pembicara Anggota DPD RI Dapil Sultra dan juga mantan Wali Kota Baubau dua periode MZ. Amirul Tamim, Ketua PWI Sultra Sarjono, Ketua KPU Baubau La Ode Supardi serta Asisten I Setda Buton, Alimani dengan moderator Irwansyah Amunu.
Sehari sebelumnya pada Minggu (13/8), dilakukan Konferensi ke-VI pemilihan Ketua PWI Baubau periode 2023-2026, La Ode Aswarlin kembali terpilih menjabat Ketua PWI Baubau setelah mengantongi 17 suara mengalahkan saingannya Ardi Toris yang hanya meraih satu suara dari 19 peserta dan satu suara dinyatakan abstain.