Kendari (ANTARA) - Dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata, Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar) Kota Kendari menggelar Pelatihan Pelayanan Kepariwisataan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun 2023. 

Kegiatan yang diikuti 120 peserta itu dibuka oleh Asisten III Pemkot Kendari Makmur, dan dihadiri Asisten I Pemkot Kendari, Amir Hasan, di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (25/7/23).

Asisten III Pemkot Kendari Makmur, saat membacakan sambutan Pj Wali Kota Kendari mengatakan, pembangunan kepariwisataan diterjemahkan dalam bentuk pembangunan pariwisata nasional yang layak menurut budaya setempat, dapat diterima secara sosial dan memprioritaskan masyarakat setempat yang tidak diskriminatif serta ramah lingkungan.

“Kita berharap konsep pembangunan kepariwisataan Kota Kendari, khususnya kampung wisata bisa menjadikan kampung wisata di Kota Kendari sebagai destinasi wisata favorit, khususnya di masyarakat Kota Kendari dan juga seluruh Sulawesi Tenggara tentunya,” kata Makmur.

Menurutnya, pelaku industri pariwisata perlu memadukan daya tarik wisata dengan alam dan budaya, serta pelayanan fasilitas wisata. Kemudian aksesibilitas yang memadai dan kebersihan destinasi wisata, sebab salah satu daya tarik wisata adalah kebersihan lingkungan.
  peserta pelatihan kepariwisataan bagi pelaku atau pengelola pariwisata di kendari (ANTARA/Suparman)
Dia meminta para para pelaku industri pariwisata untuk bisa lebih mengedepankan keindahan pariwisata Itu dari sisi kebersihannya, kemudian aksesibilitasnya layanan serta souvenir yang tersedia sebagai oleh-oleh yang akan ditawarkan kepada pengunjung.

“Ini menjadi daya tarik menjadi magnet wisata yang akan kita berikan kepada masyarakat pengunjung wisata yang ada di Kota Kendari,” lanjutnya.

Dia menambahkan, prinsip utama dalam kampung wisata adalah, membangun dengan berfokus pada pemberdayaan masyarakat yang dapat membangun kampungnya secara mandiri. Pengembangan kampung wisata juga merupakan salah satu visi pemerintah Kota Kendari, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha-usaha produktif di bidang pariwisata sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal.

“Pengembangan Kampung wisata diharapkan dapat memberi manfaat ekonomi seperti pendapatan dan lapangan kerja, manfaat sosial seperti peningkatan keterampilan masyarakat, manfaat lingkungannya seperti peningkatan infrastruktur dan manfaat lainnya bagi masyarakat,” tutupnya.
  Penyematan tanda peserta pelatihan kepariwisataan bagi pelaku atau pengelola pariwisata di kendari (ANTARA/Suparman)
Sementara Pj Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari, Herman mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas destinasi wisata, daya saing pariwisata, kesejahteraan dan produktivitas masyarakat serta perluasan kesempatan kerja di bidang pariwisata di Kota Kendari.

Disebutkan, kegiatan tersebut terbagi dalam 3 jenis kegiatan yakni, pertama adalah pelatihan digitalisasi branding, pemasaran dan penjualan pada desa wisata, homestay, kuliner, souvenir dan fotografi. 

"Yang kedua adalah Pelatihan tata kelola bisnis, pemasaran destinasi pariwisata. Dan ketiga adalah pelatihan kebersihan lingkungan, sanitasi dan pengelolaan sampah di destinasi wisata," katanya.

Masing-masing jenis kegiatan diikuti 40 peserta sehingga total peserta sebanyak 120 orang dan berlangsung selama tiga hari. Metode pelatihan yakni penyampaian materi, diskusi, kunjungan lapangan dan praktek inovasi dan higiebnitas sajian bagi pelaku kuliner.

"Para narasumber yang tersertifikasi dari SKPD, akademisi dan praktisi yang memiliki keahlian dan pengalaman sesuai bidang masing-masing,” ungkapnya.

Pembukaan pelatihan ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten III serta penyematan identitas peserta, turut dihadiri pada kepala bidang lingkup Disbudpar Kendari.(ADV)  
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024