Kendari (ANTARA) - Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse meminta camat dan lurah aktif mengidentifikasi rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah masing-masing untuk mendukung pemerintah dalam menyelesaikan persoalan itu melalui program bantuan bedah rumah.
"Pak Presiden mengatakan Tahun 2024 harus 0 (nol RTLH, red.), tidak ada lagi orang yang tinggal di rumah yang tidak layak huni sehingga mohon respons dari camat dan lurah untuk melakukan pendataan agar program-program pemerintah dengan jargon bedah rumah atau rehabilitasi perumahan itu dapat kita porsikan pada tempat yang semestinya," kata dia dalam keterangan diterima di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu.
Ia mengakui daerah setempat masih terdapat warga miskin ekstrem sehingga pemerintah daerah terus berupaya mengatasi masalah tersebut sebagaimana program Presiden Joko Widodo, yakni menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem pada 2024. Salah satu ciri kemiskinan ekstrem dilihat dari profil rumah mereka.
Dia mengatakan selama tiga tahun terakhir Kota Baubau mendapatkan bantuan program bedah rumah hingga 60 unit. Akan tetapi, rupanya masih ada warga yang layak menerima namun belum tersentuh program tersebut.
Oleh karena itu, dia mengharapkan camat dan lurah mendata warga yang masih tinggal di rumah tak layak agar bisa diperbaiki sehingga mereka dapat menikmati kenyamanan tinggal di rumah layak huni.
Belum lama ini, Polres Baubau membangun rumah layak huni untuk seorang warga tidak mampu bernama La Umpa (57) di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Waruruma, Kecamatan Kokalukuna.
Bantuan rumah layak huni tersebut wujud kepedulian Polres Baubau melalui Polsek Kokalukuna.
La Umpa tinggal di gubuk kecil di kebun milik orang lain bersama anaknya di Lingkungan Perumnas Kelurahan Waruruma.
Atas kondisi tersebut, kepolisian setempat bersama warga membangun rumah layak huni di tanah milik La Umpa dengan pengerjaan selama tiga hari.
Serah terima rumah layak huni tersebut ditandai dengan penyerahan kunci rumah dan perabot serta bantuan sembako oleh Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk kepada La Umpa pada Sabtu (8/7).
"Pak Presiden mengatakan Tahun 2024 harus 0 (nol RTLH, red.), tidak ada lagi orang yang tinggal di rumah yang tidak layak huni sehingga mohon respons dari camat dan lurah untuk melakukan pendataan agar program-program pemerintah dengan jargon bedah rumah atau rehabilitasi perumahan itu dapat kita porsikan pada tempat yang semestinya," kata dia dalam keterangan diterima di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu.
Ia mengakui daerah setempat masih terdapat warga miskin ekstrem sehingga pemerintah daerah terus berupaya mengatasi masalah tersebut sebagaimana program Presiden Joko Widodo, yakni menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem pada 2024. Salah satu ciri kemiskinan ekstrem dilihat dari profil rumah mereka.
Dia mengatakan selama tiga tahun terakhir Kota Baubau mendapatkan bantuan program bedah rumah hingga 60 unit. Akan tetapi, rupanya masih ada warga yang layak menerima namun belum tersentuh program tersebut.
Oleh karena itu, dia mengharapkan camat dan lurah mendata warga yang masih tinggal di rumah tak layak agar bisa diperbaiki sehingga mereka dapat menikmati kenyamanan tinggal di rumah layak huni.
Belum lama ini, Polres Baubau membangun rumah layak huni untuk seorang warga tidak mampu bernama La Umpa (57) di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Waruruma, Kecamatan Kokalukuna.
Bantuan rumah layak huni tersebut wujud kepedulian Polres Baubau melalui Polsek Kokalukuna.
La Umpa tinggal di gubuk kecil di kebun milik orang lain bersama anaknya di Lingkungan Perumnas Kelurahan Waruruma.
Atas kondisi tersebut, kepolisian setempat bersama warga membangun rumah layak huni di tanah milik La Umpa dengan pengerjaan selama tiga hari.
Serah terima rumah layak huni tersebut ditandai dengan penyerahan kunci rumah dan perabot serta bantuan sembako oleh Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk kepada La Umpa pada Sabtu (8/7).