Kendari (ANTARA) - Potensi untuk membuka areal persawahan baru di Kabupaten Bombana masih cukup luas, terutama wilayah kecamatan baru yang dimekarkan.
"Kami harapkan, di tahun 2023, program percetakan sawah baru, Bombana akan mendapat alokasi kembali, karena potensi areal persawahan pecahan wilayah Kabupaten Buton itu masih cukup luas," kata Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Bombana Muhammad Siarah, melalui pernyataan resmi yang diterima di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan beberapa tahun lalu pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 miliar untuk program percetakan sawah baru seluas 1.500 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah itu.
Seluas kurang lebih 1.000 hektare sawah baru itu berada di Kecamatan Lantari Jaya, Mataoleo dan Poleang Timur yang merupakan tahap pertama, dan 407 hektare di cetak di Kecamatan Kabaena sebagai tahap dua, yang tujuannya diperuntukkan bagi masyarakat.
Ia mengatakan, program percetakan sawah baru pada tahun 2015 lalu merupakan pertama sepanjang kepemimpinan bupati dan wakil bupati Bombana Tafdil-Masyura Illadami.
"Kita berharap, di tahun 2024, program percetakan sawah baru, Bombana diharapkan akan mendapat alokasi kembali, karena potensi areal persawahan pecahan wilayah Kabupaten Buton itu masih cukup luas, ujar Muhammad Siarah.
Ia mengatakan, hingga saat ini areal persawahan di wilayah Bombana kurang dari 17 ribuan hektare terdiri atas sawah irigasi teknis lebih dari 8.000 hektare dan sisanya merupakan sawah setengah irigasi dengan memanfaatkan sumur dangkal dan sawah tadah hujan.
"Kami harapkan, di tahun 2023, program percetakan sawah baru, Bombana akan mendapat alokasi kembali, karena potensi areal persawahan pecahan wilayah Kabupaten Buton itu masih cukup luas," kata Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Bombana Muhammad Siarah, melalui pernyataan resmi yang diterima di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan beberapa tahun lalu pemerintah pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 miliar untuk program percetakan sawah baru seluas 1.500 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah itu.
Seluas kurang lebih 1.000 hektare sawah baru itu berada di Kecamatan Lantari Jaya, Mataoleo dan Poleang Timur yang merupakan tahap pertama, dan 407 hektare di cetak di Kecamatan Kabaena sebagai tahap dua, yang tujuannya diperuntukkan bagi masyarakat.
Ia mengatakan, program percetakan sawah baru pada tahun 2015 lalu merupakan pertama sepanjang kepemimpinan bupati dan wakil bupati Bombana Tafdil-Masyura Illadami.
"Kita berharap, di tahun 2024, program percetakan sawah baru, Bombana diharapkan akan mendapat alokasi kembali, karena potensi areal persawahan pecahan wilayah Kabupaten Buton itu masih cukup luas, ujar Muhammad Siarah.
Ia mengatakan, hingga saat ini areal persawahan di wilayah Bombana kurang dari 17 ribuan hektare terdiri atas sawah irigasi teknis lebih dari 8.000 hektare dan sisanya merupakan sawah setengah irigasi dengan memanfaatkan sumur dangkal dan sawah tadah hujan.